Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Indonesia Academy Cetak 36 Spesialis Industri Elektrifikasi

Kompas.com - 13/10/2023, 18:43 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Indonesia Academy (TIA) mencetak 36 lulusan terbaik di bidang teknologi otomotif. Terdiri dari 30 ahli di bidang production skill berupa perakitan kendaraan roda empat dan 6 ahli dari maintenance skill berupa mesin otomasi.

Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengatakan, para lulusan tersebut telah menuntaskan pendidikan sebagai spesialis untuk menjawab kebutuhan industri otomotif khususnya di era elektrifikasi.

Adapun TIA sendiri didirikan untuk menjawab tantangan Link and Super Match lulusan vokasi yang diusung Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Baca juga: Ini Tanda Kampas Kopling Mobil Matik Minta Diganti

Sebanyak 36 expert TIA yang terdiri dari 30 expert dari production skill berupa perakitan kendaraan roda empat dan 6 expert dari maintenance skill berupa mesin otomasi telah menuntaskan pendidikan sebagai spesialis untuk menjawab kebutuhan industri otomotif, khususnya di era elektrifikasi. Sejak didirikan di tahun 2016 hingga saat ini, TIA telah memberikan kontribusi hingga 255 SDM ahli yang sudah merealisasikan ilmu pendidikannya baik di TMMIN maupun juga di perusahaan rantai pasok.Foto: TMMIN Sebanyak 36 expert TIA yang terdiri dari 30 expert dari production skill berupa perakitan kendaraan roda empat dan 6 expert dari maintenance skill berupa mesin otomasi telah menuntaskan pendidikan sebagai spesialis untuk menjawab kebutuhan industri otomotif, khususnya di era elektrifikasi. Sejak didirikan di tahun 2016 hingga saat ini, TIA telah memberikan kontribusi hingga 255 SDM ahli yang sudah merealisasikan ilmu pendidikannya baik di TMMIN maupun juga di perusahaan rantai pasok.

Sejak didirikan di tahun 2016 hingga saat ini, TIA telah memberikan kontribusi hingga 255 SDM ahli yang sudah merealisasikan ilmu pendidikannya baik di TMMIN maupun juga di rantai pasok.

TIA selalu melakukan evaluasi juga FGD (Focus Group Discussion) bersama para pakar industri untuk mengetahui dan beradaptasi lebih cepat dengan kebutuhan industri terkini khususnya dalam teknologi future process dan future product.

Kurikulum pembelajaran TIA terus bertransformasi demi menjawab tantangan perkembangan teknologi di industri yang begitu cepat.

Selain itu, di tahun kedua seluruh ahli diberikan program pemagangan di industri selama 1 tahun agar mereka dapat lebih cakap beradaptasi dengan teknologi-teknologi baru di industri elektrifikasi.

Baca juga: DAMRI Punya Trayek Baru Melayani Manado - Poso

Sebanyak 36 expert TIA yang terdiri dari 30 expert dari production skill berupa perakitan kendaraan roda empat dan 6 expert dari maintenance skill berupa mesin otomasi telah menuntaskan pendidikan sebagai spesialis untuk menjawab kebutuhan industri otomotif, khususnya di era elektrifikasi. Sejak didirikan di tahun 2016 hingga saat ini, TIA telah memberikan kontribusi hingga 255 SDM ahli yang sudah merealisasikan ilmu pendidikannya baik di TMMIN maupun juga di perusahaan rantai pasok.Foto: TMMIN Sebanyak 36 expert TIA yang terdiri dari 30 expert dari production skill berupa perakitan kendaraan roda empat dan 6 expert dari maintenance skill berupa mesin otomasi telah menuntaskan pendidikan sebagai spesialis untuk menjawab kebutuhan industri otomotif, khususnya di era elektrifikasi. Sejak didirikan di tahun 2016 hingga saat ini, TIA telah memberikan kontribusi hingga 255 SDM ahli yang sudah merealisasikan ilmu pendidikannya baik di TMMIN maupun juga di perusahaan rantai pasok.

“Percepatan industri elektrifikasi yang menyeluruh baik secara proses produksi maupun SDM unggul yang ahli menjadi suatu keniscayaan. Tidak hanya menerapkan sistem green manufacturing di lini produksi, namun juga TMMIN menginisiasikan konsep green curriculum yaitu kurikulum pendidikan yang mengimpelementasikan teknologi hijau atau teknologi ramah lingkungan dalam pembelajarannya. Kurikulum ini juga membahas mengenai environment issue sebagai tanggung jawab kita bersama dalam membantu upaya Pemerintah Indonesia mencapai target netralitas karbon di 2060 nanti” ujar Nandi dalam keterangam resmi, Jumat (13/10/2023).

Nandi mengatakan, tahun 2025, TIA telah mencanangkan beberapa target diantaranya peningkatan mutu melalui pengenalan advance manufacture technology, implementasi green teknologi kurikulum dalam proses pendidikan serta berkontribusi melahirkan tenaga kerja unggulan yang bisa menjadi team leader di bidang pekerjaannya masing-masing.

Baca juga: Hasil Practice MotoGP Mandalika 2023, Aleix Tercepat, Bagnaia Ke-16

Perusahaan manufaktur adalah jenis perusahaan yang mengolah bahan mentah atau setengah mentah menjadi barang jadi yang siap dijual.dok.TMMIN Perusahaan manufaktur adalah jenis perusahaan yang mengolah bahan mentah atau setengah mentah menjadi barang jadi yang siap dijual.

“Transformasi industri elektrifikasi otomotif Indonesia sejatinya tidak hanya lahir melalui kehadiran sejumlah kendaraan berteknologi elektrifikasi yang ramah lingkungan, namun juga dengan hadirnya SDM ‘expert’ yang berwawasan digitalisasi. Indonesia memilikipotensi unggulan berupa besarnya porsi generasi muda untuk menjadi generasi terdepan dalam menjawab tantangan dan persaingan global," katanya.

Bob Azam Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, mengatakan, lulusan TIA dibentuk melalui pengajaran dan praktik yang berorientasi kebutuhan industri nasional dan menjadi expert di bidang digitalisasi seperti big data analytic & IoT, AI & robotic, robotic process automation, serta IoT & mechanical engineering.

"Harapannya yaitu, akselerasi para lulusan TIA untuk mencapai level leader pada lini produksi akan semakin cepat," ujar Bob.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau