Faktor terakhir dianggap sangat mempengaruhi, yakni terkait rendahnya kesadaran masyarakat soal keselamatan dan ketertiban saat berlalu lintas (Kamseltibcarlantas).
Menurut Mukmin, setegas dan serutin apapun langkah preventif yang dilakukan oleh aparat penegak hukum, realisasinya tidak akan terlaksana, jika masyarakat pengguna jalan masih bersikap acuh.
“Kami (polisi) edukasi dan minta masyarakat di satu lokasi supaya tidak lawan arus karena bahaya. Tapi itu (melawan arus) terjadi lagi di lokasi lain. Akhirnya kan muter terus,” ucap dia.
Baca juga: Wuling Siapkan Sedan Listrik Pertama Bernama Starlight
Terkait rendahnya kesadaran masyarakat saat berlalu lintas, Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia selaku pakar berkendara, juga membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, keteratruran lalu lintas tidak akan terwujud jika masyarakat masih bebal dan membiasakan pelanggaran-pelanggaran ringan.
“Soal melawan arus, enggak pakai helm, enggak bawa SIM. Itu (pelanggaran lalu lintas) kalau masih sering dilakukan, enggak akan bisa jalanan teratur. Semua kembali ke pengendara, mau diedukasi atau tidak,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.