Kemudian, ruang bagasi motor ini juga terbilang minim. Selain di laci depan, pengendara bisa memanfaatkan bagasi di bawah jok, namun karena ada baterai, alhasil hanya tersisa sedikit ruang buat jas hujan atau jaket tipis.
Beranjak ke impresi berkendara, Gesits Raya-G rupanya memberikan pengalaman berkendara yang berbeda dibandingkan motor listrik kebanyakan. Apalagi Gesits Raya pakai motor listrik tipe mid drive, sehingga bikin distribusi bobot lebih merata.
Selain itu, motor listrik tipe mid drive juga mengusung rasio gir yang lebih luas. Di mana tenaga disalurkan ke roda belakang melalui fan belt. Alhasil motor lebih menyenangkan dipakai perjalanan jauh.
Baca juga: Promo MPV Awal Oktober 2023, Ada Diskon Innova Zenix dan Voxy
Posisi berkendara motor ini menawarkan desain dan posisi duduk yang familiar seperti skutik pada umumnya. Kondisi ini membuat pengendara tidak merasa seperti mengendarai motor listrik.
Dengan setang yang agak lebar dan cukup tinggi buat ukuran motor listrik, juga bikin pengendara tidak mudah pegal. Apalagi joknya juga tidak keras dan tidak terlalu empuk juga.
Rasa nyaman berlanjut pada bantingan suspensinya. Untuk di depan pakai sokbreker teleskopik, yang redamannya terasa cukup buat pemakaian sehari-hari.
Baca juga: Harga Baterai Hyundai Ioniq 5 Hampir Setengah Banderol Mobil
Sementara di belakang pakai suspensi monoshock, yang performanya patut diacungi jempol. Bisa dibilang jauh lebih nyaman dibandingkan motor listrik yang masih pakai dual sokbreker.
Impresi ketika dibawa bermanuver pun masih anteng dan nurut. Lalu saat diajak melibas polisi tidur juga tergolong empuk, apalagi ketika berboncengan.
Secara umum, impresi berkendaranya menyenangkan. Respon tenaga terasa cukup agresif, terutama saat mode High. Meski begitu, top speed motor listrik ini tidak begitu tinggi, hanya di kisaran 70 Kpj.
Baca juga: Hindari Kebiasaan yang Bikin Aki Motor Cepat Soak
Perihal biaya konsumsi daya listrik, berdasarkan pengalaman redaksi Kompas.com, ketika menjajal Gesits Raya G pada rute Bogor-Jakarta sejauh 43,1 Km, baterai tinggal tersisa 1 bar dan range baterai menyisakan 4,8 Km, dari sebelumnya 60 Km.
Dengan spek baterai Li-NCM 72 V 20 Ah atau setara 1,4 kWh, dan tarif listrik rumah berdaya 2.200 VA, serta biaya yang dipatok Rp 1.444 per kWh, maka ongkos isi baterai sampai penuh hanya butuh Rp 2.022,58. Artinya dengan biaya sekitar Rp 2.000, motor listrik ini bisa dibawa melaju lebih dari 40 Km.
Kemudian, jika motor dipakai setiap hari selama 365 hari, dengan jarak tempuh kurang lebih 40 Km per hari, maka biaya listrik per tahun yang harus disiapkan sekitar Rp 738.241,7 untuk satu pak baterai.
Baca juga: Konsumen Mobil Chery Bukan Pembeli Mobil Pertama
Sementara itu, untuk Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Gesits di wilayah DKI Jakarta setiap tahun sekitar Rp 108.000 dan biaya SWDKLLJ Rp 83.000, artinya total pajak tahunan berkisar Rp 191.000.
Kemudian, Gesits Raya juga minim perawatan karena tidak seperti motor konvensional, motor listrik tidak memerlukan servis berkala.
Meski begitu, Gesits menyediakan Spare Part fast moving dan slow moving bagi Raya. Penggantian komponen pun tidak berdasarkan waktu atau jarak, tapi hanya ketika sudah rusak, salah satunya baterai.
Berikut ini daftar spare part Gesits Raya G:
- Kampas rem (depan dan belakang) Rp 40.000
- Fan belt (premium) Rp 480.000
- Fan belt (biasa) Rp 200.000
- Baterai Rp 8,5 juta
- Ban ukuran 80/80 R-14 dan 100/80 R-14 kisaran Rp 200.000 sampai Rp 300.000