Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Pecah Ban Saat Berkendara di Cuaca Panas

Kompas.com - 01/10/2023, 14:53 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Salah satu pemicu terjadinya pecah ban adalah durasi pemakaian yang melampaui batas. Ditambah dengan kecepatan laju kendaraan serta bebannya.

Ketiga faktor tersebut akan membuat ban lebih cepat panas sehingga membuat risiko pecah ban semakin tinggi.

Itu sebabnya, ada teori bahwa berkendara pada cuaca panas perlu waspada terhadap risiko pecah ban. Seperti apa teori lengkapnya, simak penjelasan dari ahli berikut!

Baca juga: Kecelakaan Jordi Onsu karena Pecah Ban Mobil di Tol, Begini Cara Antisipasinya

Ilustrasi pecah ban mobiltsikot.com Ilustrasi pecah ban mobil

Fachrul Rozi, Customer Engineering Support Michelin Indonesia membenarkan bahwa saat musim panas atau kemarau risiko mobil mengalami pecah ban lebih tinggi.

“Kenapa bus jalannya malam? Ya salah satunya itu (menjaga kondisi ban). Karena bila bus jalannya siang, penuh misalnya dari Jakarta-Surabaya, itu dia akan takut bannya pecah di tengah jalan karena panas,” ujar Rozi di Jakarta (8/9/2023).

Menurut Rozi banyak bus jalan di malam hari karena alasan teknis tersebut, sehingga laju bus di malam hari bisa lebih leluasa untuk memacu kecepatan.

Baca juga: Video Detik-detik Mobil Pecah Ban di Jalan Tol, Netizen Sebut Sopirnya Suhu

Toyota Avanza ringsek akibat kecelakaan pecah ban di KM 713+100/A, Jalan Tol Jombang-Mojokerto Toyota Avanza ringsek akibat kecelakaan pecah ban di KM 713+100/A, Jalan Tol Jombang-Mojokerto

“Lihat saja bisa kayak setan (bus melaju di malam hari), tapi dengan melajukan kendaraan di cuaca panas tidak bisa diukur berapa persen habisnya,” ucap Marcell.

Selain karena cuaca, habisnya kembangan ban juga bisa disebabkan medan permukaan jalan yang sering dilalui mobil.

Menurut Rozi, jalan beton juga lebih abrasif dibandingkan jalan aspal. Oleh sebab itu, pengendara harus memperhatikan cara berkendara untuk meminimalisir dampaknya.

Baca juga: Pecah Ban, Mobil Pikap Pengangkut Kambing Terguling di Tol Ngawi-Solo

“Termasuk jalan Tol Trans Jawa, meski dari sini ke Cirebon kan sudah aspal, saya kan ukur jalan juga, dari sini sampai KM berapa itu masih aspal. Tol Cipali masih aman,” ucap Rozi.

“Mulai Cirebon ke sana itu mulai (jalan beton). Tapi ada aspalnya juga, di sambungan jembatan misalnya, nanti masuk Nganjuk ada lagi beton,” ujarnya.

Maka dari itu, pengendara mobil perlu lebih waspada ketika berkendara di bawah cuaca panas karena faktor yang menyebabkan pecah ban bertambah, tidak hanya kecepatan, beban kendaraan dan kontur jalan tapi juga suhu permukaan jalan lebih panas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau