Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peugeot Enggan Buru-buru Terjun ke Mobil Listrik

Kompas.com - 15/09/2023, 11:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peugeot tidak mau terburu-buru memeriahkan pasar mobil listrik di Indonesia. Meski jajaran mobil listriknya cukup lengkap di Eropa, Peugeot masih menunda kehadiran mobil-mobil tersebut di Tanah Air.

Fadjar Tjendikia, Marketing Dept Head Astra Peugeot mengatakan, pihaknya saat ini masih fokus pada tiga model SUV andalannya yang ada di Indonesia, yaitu Peugeot 5008, 3008 FL, dan 2008 Allure.

Baca juga: Masalah ECU, Daihatsu Recall 3.383 Unit Ayla 1.000 cc

Ilustrasi Peugeot 5008FOTO: ASTRA PEUGEOT Ilustrasi Peugeot 5008

"Masih melihat pasar otomotif di Indonesia, di mana pasar SUV masih mendominasi sehingga kami masih menyediakan produk lineup SUV. Untuk lineup listrik Peugeot masih kami mempelajari," ujar Fadjar kepada Kompas.com, Kamis (14/9/2023).

Bicara mobil listrik sebetulnya bulan hal baru buat Peugeot. Bahkan model pertama mobil listrik asal Perancis tersebut yaitu Peugeot VLV lahir pada 1941, saat Perancis menghadapi pendudukan Jerman.

Di Eropa sendiri, Peugeot punya beberapa model mulai dari E208 dan E2008. Kemudian ada juga E308 dan E308 SW yang jadi senjata baru Peugeot menggaet konsumen mobil listrik di Eropa.

Baca juga: Mobil Listrik Nasional Akan Mulai Diproduksi 2025

Peugeot 3008 dan 5008 Allure PlusIstimewa Peugeot 3008 dan 5008 Allure Plus

Pada 2021, Chief Executive Officer Astra Peugeot, Rokky Irvayandi, sebelumnya pernah mengatakan tidak akan ketinggalan dalam menyambut era elektrifikasi kendaraan bermotor di Indonesia.

Hanya saja terdapat berbagai aspek yang patut dikaji lebih dahulu sebelum menuju ke sana, seperti ketersediaan infrastruktur, daya beli dan karakter masyarakat selaku pengguna, sampai harga jual yang pas.

"Kendaraan listrik itu berada di tingkat yang lebih tinggi dari mobil internal combustion engine (ICE) pada segi harga karena beberapa komponennya masih mahal. Jadi, harus dikaji serius," katanya saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau