KLATEN, KOMPAS.com - Mobil Nissan Grand Livina lawas atau dengan kode bodi L10 masih menjadi low multi purpose vehicle (LMPV) yang banyak dicari. Mobil ini terkenal memiliki suspensi yang nyaman dibandingkan kompetitor sekelasnya.
Meski demikian, sebelum memutuskan untuk memelihara Nissan Grand Livina lawas Anda perlu tahu apa saja penyakit umumnya.
Pertama kali diluncurkan di Indonesia tahun 2007 dengan dua pilihan yakni Livina untuk 5 penumpang dan Grand Livina 7 penumpang.
Terdapat dua pilihan pada Nissan Livina yakni varian XR dan X-Gear dengan satu pilihan mesin yaitu HR15DE 1.500cc 4 silinder.
Baca juga: Adu Spesifikasi Nissan Serena e-Power dengan Toyota Voxy
Sedangkan untuk Nissan Grand Livina memiliki 3 tipe di awal kemunculannya yaitu SV,XV dan Ultimate, lalu bertambah varian Highway Star (HWS) di akhir 2010, untuk varian Grand Livina ini juga memiliki dua pilihan mesin yaitu HR15DE 1.500cc dan HR18DE 1.800cc khusus untuk varian XV dan Ultimate.
Taufan, Kepala Cabang Dream Garage Bengkel Spesialis Nissan & Datsun Yogyakarta mengatakan ada beberapa penyakit umum pada Nissan Grand Livina lawas.
“Nissan Livina dan Grand Livina memiliki kompresi mesin yang tinggi, sehingga pengguna perlu memahami karakternya, kalau tidak maka mobil ini akan mengalami oli berlumpur dan ngelitik, itu bila ditinjau dari mesin,” ucap Taufan kepada Kompas.com, Sabtu (26/8/2023).
Baca juga: Spesifikasi Nissan Serena e-Power, Siap Gempur Toyota Voxy
Taufan mengatakan kompresi yang tinggi ini membuat pengguna perlu memilih jenis BBM yang baik. Bila diisi dengan oktan rendah, maka akan menyebabkan mesin ngelitik sehingga performanya kurang maksimal.
Begitu juga dengan masalah oli mesin, karena kompresi tinggi maka suhu mesin cenderung lebih panas. Akibatnya, sejumlah Nissan Grand Livina mengalami oli berlumpur.
“Perhatikan kerak oli dari lubang pengisiannya, pastikan tidak berkerak atau berlumpur, penggantian oli yang terlambat biasanya menyebabkan oli mesin pada mobil ini berlumpur, ini tidak sehat,” ucap Taufan.
Baca juga: Strategi Nissan Bersaing di Pasar Otomotif Indonesia
Perbaikan oli berlumpur akan efektif dengan melakukan pembongkaran atau turun mesin. Maka dari itu perlu diperhatikan dengan teliti sebelum membelinya.
Taufan juga mengatakan Nissan Grand Livina yang sudah berusia biasanya memerlukan penyegaran kaki-kaki seperti peredam kejut, bushing member, bushing link arm dan sejenisnya.
“Sudah menjadi konsekuensi, mobil yang nyaman ini perlu dirawat suspensinya jika tidak maka kenyamanan itu akan hilang, berganti dengan ketidaknyamanan,” ucap Taufan.
Baca juga: Menanti Nissan X-Trail e-Power Masuk Indonesia
Untuk biaya perbaikan kaki-kaki penuh, berkisar Rp 7 juta sampai Rp 10 juta termasuk penggantian peredam kejut set, bushing member, link arm dan seterusnya dengan perhitungan terburuknya.
Sedangkan ngelitik bisa dilakukan treatment berupa pemeriksaan, pembersihan kerak karbon secara menyeluruh dengan kisaran biaya Rp 550.000, ditambah penggantian komponen bila diperlukan setelah pemeriksaan.
“Seperti busi, koil dan sejenisnya, itu bila rusak saja, untuk ngelitik sendiri bisa disembuhkan asalkan setelahnya menggunakan jenis BBM yang direkomendasikan dari pabrikan,” ucap Taufan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.