JAKARTA, KOMPAS.com - Lampu mobil merupakan bagian penting dari kendaraan bermotor yang digunakan untuk memberikan penerangan pada saat berkendara, terutama saat kondisi gelap atau cuaca buruk.
Terdapat beberapa jenis lampu yang banyak digunakan pada mobil saat ini, salah satunya high intensity discharge (HID).
HID ini memiliki cahaya yang dihasilkan lebih terang dari lampu biasanya, sehingga sering digunakan untuk fog lamp atau lampu kabut.
Baca juga: Cara Toyota Kurangi Emisi dan Kemacetan di Bali
Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor, mengatakan, jika ingin menggunakan lampu HID, usahakan tidak mengganggu pengendara lain.
"Perhatikan dudukan dan reflektornya, apakah sinar fokusnya sama dengan yang bohlam. Harus disesuaikan minimal sama dengan fokus lampu bohlam standar," ungkap Didi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Pemasangan yang tidak sesuai bisa menyebabkan korsleting, bahkan mobil bisa terbakar. Sehingga membutuhkan ballast untuk menaikkan voltase, saat penggantian lampu HID.
Baca juga: Upaya Keras Hentikan Peredaran Oli Palsu
"Ballast digunakan untuk meningkatkan voltase, misal dari 12 volt menjadi 23.000 volt. Kalau yang lampu awal bukan HID, pemasangan ballast bisa berpotensi korsleting," ungkap Didi.
Sebagai informasi, mobil yang standarnya menggunakan lampu HID, posisi ballast terletak di bawah cover lampu utama. Untuk mobil biasa peletakannya harus disesuaikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.