Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara di Indonesia Masih Minim Tanggung Jawab Saat Terlibat Kecelakaan

Kompas.com - 22/07/2023, 14:31 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian tabrak lari di Indonesia sepertinya masih sering terjadi. Biasanya setelah melakukan kesalahan, dia memilih untuk kabur dari tanggung jawab.

Misal seperti pada video yang diunggah akun dashcam indonesia di Instagram, di mana ada pengendara motor yang mengebut dan tabrak motor lain yang sedang berhenti di lampu merah.

Pengendara yang menabrak tadi telat mengerem, tabrakan jadi tidak bisa dihindari. Mirisnya, setelah tabrakan dia malah mendirikan motornya dan tampak mau kabur dari tempat kejadian, beruntung motornya rusak dan tidak bisa dijalankan.

Baca juga: Pengendara Motor Harus Paham Kode dari Orang Lain Saat di Jalan Raya

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

 

Padahal, kalau dia tidak terluka, bisa memeriksa kondisi korban yang dia tabrak, memastikan apakah baik-baik saja atau tidak. Tapi sayang, tanggung jawabnya tidak terlihat dari apa yang terekam di video.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, ada tiga faktor kenapa pengendara mau kabur saat terlibat kecelakaan.

"Pertama kurangnya keterampilan. Kedua, tidak memiliki kelengkapan surat-surat, dan ketiga takut diminta tanggung jawab karena salah," kata Sony kepada Kompas.com, Sabtu (22/7/2023).

Baca juga: Bocoran Harga Mitsubishi XFC Concept, Bersaing dengan HR-V

Menurutnya, kurangnya tanggung jawab ini masalah adab yang tidak pernah dibangun. Makanya saat terlibat kecelakaan dan dia yang salah, malah memilih untuk lari dari lokasi kecelakaan.

"Pengendara yang beradab pasti punya rasa tanggung jawab. Ketika yang bersangkutan merasa merugikan orang lain, maka salah atau benar, dia pasti akan turun dan membantu atau menolong," kata Sony.

Sony mengatakan, sebaiknya pengendara mulai membangun adab yang benar. Zaman sekarang, kecelakaan di Indonesia sudah semakin berbahaya, sering terjadi, dan fatalitas tinggi.

"Caranya, belajar dari pengalaman baik dan buruk sama mengakui diri (introspeksi)," kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com