Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laksana Harap Ada Kerja Sama Saat Bikin Bus Listrik, Bukan Sekadar CBU

Kompas.com - 10/07/2023, 08:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Populasi bus listrik yang beroperasi mengangkut penumpang di Indonesia memang masih terbatas. Kebanyakan unit digunakan oleh Transjakarta, memakai bus listrik impor utuh dari China.

Sebenarnya, karoseri pembuat bus di Indonesia sudah ada kemampuan membuat bus listrik, salah satunya adalah Laksana di Ungaran. Karoseri Laksana sudah punya eCityline, bus listrik berlantai tinggi dengan sasis BYD.

Sayangnya, Indonesia dan negara di ASEAN saat ini masuk dalam perjanjian penjualan dengan China. Sehingga ada satu aturan yang cukup mengganggu karoseri lokal dalam membuat bodi bus.

Baca juga: Harga Jadi Kendala Pengadaan Bus Listrik buat Transportasi Umum

Bus listrik buatan karoseri LaksanaINSTAGRAM/MBAH_INU Bus listrik buatan karoseri Laksana

Alvin Arman, Direktur Komersial Laksana, tidak mau menyalahkan siapa-siapa. Perjanjian itu pun sudah terjadi dan sulit untuk diubah.

"Isinya, memperbolehkan kendaraan listrik impor utuh dengan bea masuk yang sangat murah. Sedangkan untuk impor sasis, di mana kita perusahaan lokal yang bikin karoserinya bea masuknya jauh lebih mahal," kata Alvin di Ungaran, Kamis (6/7/2023).

Adanya aturan tersebut, tentu membuat pasar atau operator bus lebih memilih membeli sasis yang diimpor utuh. Tapi sekarang, Alvin mengatakan kalau pemerintah sudah merespons keinginan karoseri lokal.

Baca juga: Populerkan Visi Elektrifikasi, Lexus Selenggarakan Kegiatan Eksibisi Bertema Lexus Electrified: Aethereum


"Dari pemerintah ada respon positif, mereka mulai mengharuskan TKDN, ditingkatkan. Ini saya kira cukup membantu kita," kata Alvin.

Alvin cuma berharap untuk proyek selanjutnya sudah mulai terlihat kerja sama dengan perusahaan lokal. Artinya, sasis bus listrik tersedia dan bodi yang digunakan adalah buatan karoseri lokal.

Bus listrik Laksana sendiri kabarnya sedang menjalani tes di Jakarta. Memang, model bus dengan dek tinggi ini baru akan dites, sebelumnya cuma bus listrik berlantai rendah saja yang berlalu-lalang, dari tes sampai sekarang sudah beroperasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com