JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak dugaan dan miskonsepsi perihal perawatan mobil tua alias motuba. Salah satunya yakni dilarang menggunakan coolant alias cairan pendingin radiator.
Menurut sebagian orang, coolant produksi terbaru mengandung senyawa kimia kompleks yang bisa membuat radiator motuba bocor. Hal itu berimbas pada mesin yang gampang overheat, benarkah demikian?
Tri Hari Setiawan, Teknisi sekaligus Anggota Senior Kijang Kapsul Community Indonesia (KKCI) Jakarta, menganggap hal ini sebagai salah satu kekeliruan yang sering diperdebatkan kalangan pemilik motuba.
Menurut hematnya, coolant sangat cocok dijadikan cairan untuk radiator motuba, mengingat daya serap panasnya jauh lebih baik dibandingkan air biasa.
Baca juga: Mau Beli Motuba, Pemula Sebaiknya Pilih Kijang Kapsul LGX 2004
“Cuma ada beberapa kekeliruan yang dilakukan sama pengguna, jadi kesannya coolant justru bikin mesin overheat,” ucap pria yang akrab disapa bang Ari itu kepada Kompas.com, Rabu (5/7/2023).
Kekeliruan yang dimaksud Ari adalah, langsung menggunakan coolant pada motuba setelah sebelumnya hanya mengandalkan air ledeng untuk cairan radiator.
Untuk diketahui, selain memberikan efek dingin, beberapa coolant lansiran terbaru juga berfungsi mengupas kerak-kerak kotoran pada saluran dan dinding bagian dalam radiator.
Bagi pengguna yang rutin memakai coolant sejak awal, tentunya ini merupakan efek bagus karena kebersihan radiator selalu terjaga.
Baca juga: Adu Fitur Toyota Agya dan Daihatsu Ayla, Mana yang Lebih Unggul?
Namun sebaliknya, bagi pengguna yang belum pernah menggunakan coolant, hal ini justru beresiko. Karena kerak yang terkelupas bisa menyumbat sirkulasi cairan.
“Karena mampet itulah, mesin jadi kepanasan. Soalnya sirkulasi pendinginan tidak merata. Kelirunya pengguna motuba justru malah menyalahkan coolant, padahal pola pemakaiannya saja yang salah,” ucap bang Ari.
Menyambung hal ini, Ekowati, Technical Leader Auto2000 Kalimalang menjelaskan, motuba yang baru mulai menggunakan coolant harus menerima treatment terlebih dahulu.
“Bisa dibawa ke bengkel kemudian radiatornya dikuras sampai bersih, supaya kerak-kerak yang bakal menyumbat itu hilang semua. Kalau sudah bersih, barulah pakai coolant,” kata dia.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Oli Motuba Lebih Cepat Habis?
Eko menjelaskan, radiator yang bocor karena coolant adalah mitos belaka dan hal itu seharusnya tidak akan terjadi, khususnya pada mobil-mobil tua.
“Kalau bicara soal komponen, material motuba itu lebih tebal dibandingkan mobil-mobil baru. Jadi secara daya tahan masih terbilang kuat. Enggak mungkin (radiator) bocor karena coolant,” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.