Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar EV di Indonesia Bisa Tumbuh hingga 58 Persen

Kompas.com - 05/07/2023, 17:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan modal ventura AC Ventures bersama Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) memprediksi pasar mobilitas kendaraan listrik di Indonesia bisa tumbuh dengan rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 58,8 persen hingga 2030.

Hasil studi komperhensif tersebut seiring dengan kemampuan dan potensi pasar Tanah Air yang sangat positif terhadap kendaraan jenis baru itu. Bahkan, dalam periode 2025 potensi pasar Indonesia dapat mencapai 20 miliar dolar AS.

Managing Partner AC Ventures Helen Wong menyatakan hal ini menjadi pertanda besarnya peluang investasi kendaraan listrik di Indonesia.

Baca juga: Modal Rp 500.000 Bisa Bikin Interior Mobil Lawas Tampil Klimis Lagi

Ilustrasi kendaraan listrik.(Dok. Shutterstock/ BigPixel Photo) Ilustrasi kendaraan listrik.

Lonjakan dan tren kendaraan listrik, utamanya kendaraan roda dua, sambung Helen, mengindikasikan permintaan pasar yang jelas dan potensi keuntungan yang menjanjikan.

"Pasar EV yang sedang berkembang menegaskan peluang investasi yang luar biasa. Kami antusias menjadi bagian terdepan dalam transisi energi hijau ini," kata dia dalam keterangannya, Selasa (4/7/2023).

Dalam laporan sama, dilaporkan pula terdapat beberapa faktor penting untuk menumbuhkan pasar kendaraan listrik di Indonesia.

Salah satunya adalah peningkatan permintaan, kebijakan pemerintah, dan perkembangan teknologi baru yang meningkatkan performa serta mengurangi biaya secara keseluruhan.

Baca juga: Ketahui Waktu yang Tepat Ganti Kampas Rem Mobil

Gimik subsidi Rp 7 juta untuk pembelian motor listrik di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). Gimik tersebut diberikan sama saja dengan potongan harga atau diskon. Pasalnya, regulasi insentif motor listrik belum resmi dikeluarkan pemerintah.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Gimik subsidi Rp 7 juta untuk pembelian motor listrik di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). Gimik tersebut diberikan sama saja dengan potongan harga atau diskon. Pasalnya, regulasi insentif motor listrik belum resmi dikeluarkan pemerintah.

Secara rinci, kendaraan listrik di Tanah Air menawarkan efisiensi 75 persen lebih tinggi dengan biaya operasional lebih rendah. Kondisi tersebut diklaim dapat memberikan potensi besar bagi pasar mobilitas kendaraan listrik.

Meskipun saat ini pasar motor listrik cuma menyumbang 0,2 persen dari pasar sepeda motor di Tanah Air, namun laporan itu mengindikasikan adanya peluang pertumbuhan pasar motor menjadi lebih dari 10 persen dalam lima tahun ke depan.

"Selain itu, kendaraan listrik juga memiliki kemampuan untuk secara signifikan mengurangi impor energi negara ini, yang saat ini mencapai total 35 miliar dolar AS (sekitar Rp 543 triliun) setiap tahun," ujar dia lagi.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum AEML Dannif Utojo Danusaputro menegaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah, organisasi internasional, pemangku kepentingan, dan asosiasi lainnya dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

Baca juga: Jangan Asal Pilih Pelumas Transmisi Mobil Matik

Dannif yang juga menjabat sebagai CEO Pertamina New & Renewable Energy (NRE) itu menegaskan koordinasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan lagi jumlah pengguna kendaraan listrik, seiring menyuarakan kampanye positif soal kendaraan listrik.

"Misi kami adalah mengelektrifikasi mobilitas di Indonesia didasarkan pada panggilan untuk melindungi lingkungan dengan mengurangi polusi bagi generasi masa depan," kata Dannif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau