Kemudian, Aryanto juga tidak menjelaskan mekanisme atau teknologi yang digunakan oleh Nikuba untuk mencapai tingkat efisiensi yang tinggi dalam penggunaan air sebagai bahan bakar.
“Tanpa pembanding yang jelas, sulit untuk menilai apakah klaim iritnya Nikuba benar-benar signifikan,” kata Martinus.
“Informasi ini sangat diperlukan untuk memahami klaim tersebut secara lebih mendalam. Apalagi kalau yang bersangkutan mau mendaftarkan paten teknologi temuannya itu,” ucapnya.
Baca juga: Ketahui Tanda Rem Mobil Mulai Bermasalah
Selain itu, ia menambahkan, klaim alat tersebut berhasil disempurnakan sehingga lebih efisien saat digunakan dengan kemungkinan menghemat 100 persen bahan bakar, tidak didukung oleh bukti konkret.
“Klaim ini tidak didasarkan pada informasi yang dapat diverifikasi secara independen atau penelitian yang dapat diandalkan. Sehingga, sulit untuk menilai sejauh mana inovasi Nikuba telah berhasil atau berpotensi efektif,” ujar Martinus.
“Lalu, tidak disebutkan juga apakah data tersebut telah diuji secara independen atau diverifikasi oleh pihak ketiga,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya