Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waktu Ideal Ganti Timing Belt pada Mobil

Kompas.com - 19/06/2023, 15:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Beberapa mobil masih menggunakan timing belt sebagai penggerak poros cam dan sistem common rail pada mesin diesel mau pun mesin bensin.

Berhubung timing belt terbuat dari bahan karet, maka tingkat keawetannya tidak sama dengan rantai sebagaimana mesin-mesin lainnya.

Sehingga, timing belt pada mesin-mesin tipe ini seperti yang disematkan pada Toyota Innova dan Fortuner harus diganti secara berkala meski tidak ada kerusakan.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Beda Drive Belt dan Timing Belt pada Mobil

Technical Leader Nasmoco Demak Eko Sulis, mengatakan interval penggantian timing belt cukup lama, karena komponen ini termasuk barang yang awet.

“Interval penggantian timing belt cukup lama, sekitar 150.000 Km atau 5 tahun, rusak atau tidak wajib diganti untuk menghindari masalah di tengah perjalanan” ucap Eko dikutip dari Kompas.com, Senin (19/6/2023).

Eko mengatakan timing belt perlu diganti secara berkala karena lama-lama komponen tersebut bisa rusak.

Bahkan Eko mengatakan dampak putusnya timing belt ketika mobil sedang dioperasikan bisa menyebabkan rusak beberapa komponen utama dapur pacu.

Baca juga: Biaya Penggantian Timing Belt Toyota Innova Diesel

Timing belt kan terbuat dari material karet, lama-lama bisa getas dan patah, jangan sampai lah putus di tengah jalan, maka dari itu perlu dijadwalkan penggantiannya,” ucap Eko.

Paska Estu Wicaksono Technical Leader Toyota Nasmoco Pemuda Semarang mengatakan pihak pabrikan merancang timing belt dengan rekomendasi pemakaian hingga jarak 150.000 Km.

"Usia pakai rekomendasi pabrikan untuk jarak tempuh 150.000 km. Jika lampu indikator sudah menyala artinya, sudah warning untuk diganti," ucap Paska dikutip dari Kompas.com, Senin (19/6/2023).

Baca juga: Kenapa Innova Pakai Timing Belt Bukan Timing Chain?

Paska menjelaskan, pada dasarnya timing belt Innova dan Fortuner telah melalui uji coba pemakaian hingga jarak 200.000 Km. Namun karena tiap beban kendaraan berbeda-beda, maka direkomendasi pergantiannya di 150.000 km sebagai patokan aman.

Menurut Paska jika timing belt mesin putus, otomatis kinerja katup dan piston bisa tidak sinkron. Efeknya bisa membuat terjadi benturan dua komponen poros mesin yang menyebabkan kerusakan cukup serius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
China Minta AS Cabut Perintah Terkait Minyak Asal Venezuela
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau