Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Merek Motor Listrik Teken Kontrak dengan Baterai IBC

Kompas.com - 13/06/2023, 09:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Battery Corporation (IBC) resmi meluncurkan Battery Asset Management Services (BAMS), yaitu merupakan platfrom ekosistem baterai motor listrik yang bisa dipakai lintas merek.

Sebagai infrastruktur baru, BAMS terdiri dari prototipe baterai generasi kedua yang dikembangkan IBC, kemudian stasiun penukaran baterai atau swap station, dan juga aplikasi Internet of Things (IoT).

Baca juga: Asik Bikin Konten Naik Vespa, Rider Wanita Ini Hampir Dijambret

Singkatnya, BAMS merupakan langkah IBC untuk melakukan standardisasi baterai motor listrik yang ada di Indonesia. Untuk melakukan itu IBC menggandeng beberapa produsen motor listrik.

 

Saat ini BAMS didukung oleh lima merek motor listrik yaitu Gesits, Volta, Viar, United, dan Alva, serta dua pelaku industri motor konversi yaitu Bintang Racing Team (BRT) dan Spora EV.

Nota kesepakatan atau MoU antara IBC dengan perusahaan-perusahaan tersebut dilakukan di kantor Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Marves), Jakarta, Senin (12/6/2023).

Ke depan diharapkan produsen motor listrik dan pelaku konversi akan memakai baterai buatan IBC, sebab saat ini dipercaya bahwa penghambat percepatan penerimaan motor listrik karena baterai yang berbeda-beda.

Baca juga: Ganti Ban Mobil Satu Set, Cek Harganya per Juni 2023

Direktur Utama IBC, Toto Nugroho, mengucapkan terima kasih kepada kementerian yang terus mendukung motor listrik serta pelaku industri motor listrik yang berpartisipasi dalam program BAMS.

 

"Tantangan sering kali dihadapi oleh pengguna motor listrik terkait dengan perbedaan ekosistem motor listrik, berbeda dari baterai dan pengisian daya yang digunakan oleh tiap motor listrik," kata Toto di Jakarta, Senin (12/6/2023).

"Hal ini juga mengindikasikan kesulitan bagaimana kita mengembangkan infrastruktur untuk charging dan swaping ke depan," kata Toto.

Baca juga: Pebalap Indonesia Ungkap Tantangan Berlaga di Ajang MSF

Toto mengatakan, saat ini biaya motor listrik paling besar ada di baterai yang mencapai 40 persen. Jika produsen bisa menjual motor listrik tanpa baterai maka akan sangat memotong harga jual motor listrik.

 

Dengan harga motor lebih murah maka akan menciptakan permintaan tinggi yang akhirnya mendongkrak penjualan atau populasi. Penggunaan motor listrik secara massif kemudian sejalan dengan program pemerintah mengenai pengurangan emisi karbon.

"Platfrom BAMS terdiri dari baterainya sendiri nanti bisa dilihat baterai generasi baru kita yang memang benar-benar punya performa bagus dan sisi keamanan terjaga dengan sangat baik," kata Toto.

"Juga swapping station dan aplikasi IOT yang mana kita memang mengintergrasikan semua titik yang ada yang sudah ada maupun yang nanti akan kita integrasikan," ujar Toto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jadwal Live Streaming Indonesia Vs Korea Utara di Babak 8 Besar Piala Asia U17 2025
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau