Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terhambat Kultur, Menperin Sebut Popularitas EV Butuh Waktu

Kompas.com - 13/06/2023, 09:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian RI (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan jika proses transisi penggunaan kendaran listrik (electric vehicle/EV) yang lebih ramah lingkungan di masyarakat membutuhkan waktu.

Kondisi ini dikarenakan penggunaan kendaraan jenis baru tersebut bakal banyak merubah budaya atau kultur masyarakat dalam penggunaan transportasi pribadi sebagai alat angkut harian.

Demikian dikatakan Agus dalam Rapat Kerja Kementerian Perindsutrian bersama Komisi VII DPR RI yang disiarkan secara daring di Jakarta, Senin (12/6/2023) sore.

Baca juga: Jumlah Truk di Indonesia Naik Tipis, Truk Terbanyak Ada di Pulau Jawa

Gimik subsidi Rp 7 juta untuk pembelian motor listrik di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). Gimik tersebut diberikan sama saja dengan potongan harga atau diskon. Pasalnya, regulasi insentif motor listrik belum resmi dikeluarkan pemerintah.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Gimik subsidi Rp 7 juta untuk pembelian motor listrik di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). Gimik tersebut diberikan sama saja dengan potongan harga atau diskon. Pasalnya, regulasi insentif motor listrik belum resmi dikeluarkan pemerintah.

"Ini memang tidak bisa instan, butuh waktu sosialisasi dan sebagainya. Saya itu sebetulnya tidak terlalu senang membanding-bandingkan dengan negara lain, apalagi yang sudah lebih maju," kata dia.

"Tapi faktanya di negara yang sudah lebih maju pun pertumbuhan EV (electric vehicle) kepesatannya tidak sesuai harapan mereka, termasuk di Indonesia. Jadi yang harus dilakukan pemerintah sekarang adalah merubah mindset," ucap Agus, melanjutkan.

Ia pun melaporkan, saat ini baru ada 4 unit sepeda motor listrik berbasis baterai yang sudah menerima bantuan pemerintah atau subsidi, 2 unit terverifikasi, dan 696 unit dalam proses pendaftaran.

Padahal, pemerintah menyiapkan kuota bantuan sebanyak 200.000 unit sampai akhir tahun 2023. Diketahui, program bantuan senilai Rp 7 juta ini sudah dimulai sejak 20 Maret 2023.

Baca juga: Unik, Ibu Hamil Ini Tulis Pesan Minta Maaf karena Berkendara Motor Pelan

Ilustrasi mobil listrik merek Hyundai yang dipamerkanDokumentasi Tim Komunikasi Lifepal Ilustrasi mobil listrik merek Hyundai yang dipamerkan

Agus menegaskan, ada dua tujuan pemerintah dalam mendorong adopsi EV di Tanah Air, yakni mengurangi emisi dan sebagai upaya dekarbonisasi di sektor transportasi.

"Kemudian juga mempercepat pemngembangan pembangunan ekosistem dalam sektor kendaraan listrik atau EV. Jadi, the whole process yang ada itu sebuah ekosistem yang utuh yang mau kita percepat," ucapnya.

"Untuk itulah pemerintah memutuskan mengeluarkan kebijakan yang disebut dengan bantuan pemerintah untuk pembelian EV, baik roda empat maupun roda dua," kata Agus lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau