Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Hanya Jepang, Industri Otomotif China Ancam Korea Selatan

Kompas.com - 12/06/2023, 15:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Produk kendaraan bermotor roda empat buatan China kini tengah populer di pasar global. Hal itu sampai membuatnya menjadi negara ekspor mobil tertinggi mengalahkan Jepang selama kuartal I/2023.

Tercatat pada periode dimaksud, China mampu menorehkan ekspor 994.000 unit mobil yang mencangkup 826.000 unit mobil penumpang, serta sisanya kendaraan komersial. Sementara total eskpor Jepang ialah 954.000 unit di periode sama.

Sejalan dengan itu, capaian tersebut juga ternyata menjadi ancaman bagi Korea Selatan, sebagaimana dikutip Korea Automobile Manufacturers Association atau KAMA yang dilansir CarScoops, Minggu (11/6/2023).

Baca juga: Kupas Tuntas Hyundai Stargazer Active, Desain sampai Biaya Kepemilikan

Ekspor mobil China dan CheryChery Ekspor mobil China dan Chery

Sebab, dalam beberapa tahun terakhir negara itu mulai mengekspor mobil mewah untuk pasar negara-negara maju di Eropa dan Australia.

"Tahun lalu, China menjadi eksportir terbesar kedua dan tahun ini, pada April, menjadi (eksportir) yang terbesar," kata pakar otomotif dari Korea Automotive Technology Institute, Lee Hang-koo.

Dia menambahkan meskipun China akan terus menumbuhkan pasar domestiknya, namun, untuk menuntaskan isu permintaan dan penawaran, negara tersebut tidak punya pilihan lain selain memperluas ke pasar ekspor karena pasar lokal telah berada di titik jenuh.

Selain produsen asli China, beberapa pabrikan mobil asing seperti Tesla, Volvo, dan Mercedes-Benz yang membuka pabriknya di Negeri Panda itu juga berkontribusi dalam peningkatan jumlah ekspor.

Baca juga: TransJakarta Bilang Pengadaan Bus Listrik Lebih Mahal 30 Persen

Mobil buatan China menunggu untuk di ekspor di pelabuihan Dalian, ChinaREUTERS/China Daily Mobil buatan China menunggu untuk di ekspor di pelabuihan Dalian, China

Tesla mengekspor 270.000 mobil dari China pada tahun lalu yang membuat perusahaan asal Amerika Serikat itu menjadi eksportir mobil terbesar ketiga di China.

Lee Hang-koo percaya gencarnya ekspor mobil pabrikan China akan menjadi ancaman bagi produsen mobil Korea Selatan, salah satunya Hyundai.

"Hyundai tengah fokus dalam menumbuhkan pasar dan meningkatkan pengalamannya namun baru-baru ini pasar China mengalami anjlok," kata Lee.

Dia menambahkan pasar Hyundai di Amerika Serikat masih stabil, namun mereka ketinggalan di pasar Eropa. Sedangkan China sudah mulai mendorong ekspor kendaraan berbahan bakar listrik ke sana.

Hyundai memiliki Genesis yang merupakan merek mobil mewah, namun, pada akhirnya perusahaan tersebut akan bersaing dengan mobil berbahan bakar bensin maupun listrik dengan kisaran harga menengah ke bawah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau