JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian RI (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak pabrikan otomotif raksasa asal Jepang, Daihatsu untuk meningkatkan kerja sama dalam mengembangkan kendaraan listrik di ASEAN.
Jalinan kerja sama tersebut diperoleh dalam rangkaian kunjungan Kementerian Perindustrian RI ke Jepang bersama beberapa jajaran Kementerian lainnya selama 4-7 Juni 2023.
"Sebagai bagian dari komunitas global, masing-masing dari kita punya tanggung jawab untuk dapat menghasilkan produk yang ramah lingkungan. Pada KTT ASEAN lalu, terdapat kesepakatan antara para pemimpin untuk pengembangan ekosistem Electric Vehicle (EV) di ASEAN," kata dia dalam keterangan resmi, Rabu (7/6/2023).
Baca juga: Pertamina Mulai Jual BBM Bioetanol Bulan Depan
"Dalam hal ini, Indonesia akan menjadi pemimpin ASEAN untuk pengembangan ekosistem EV,” lanjutnya.
Agus menuturkan, pemerintah Indonesia akan membantu para prinsipal otomotif asal Jepang yang berinvestasi di Indonesia dengan menyiapkan berbagai fasilitas insentif pengembangan EV.
Ia berharap, Daihatsu melalui prinsipalnya, Daihatsu Motor Corporation Ltd bisa ikut berkontribusi dalam memajukan ekosistem kendaraan listrik di RI dan terus terlibat dalam berbagai kebijakan pemerintah.
Satu diantaranya, program insentif untuk belanja mobil dan motor listrik yang kini syaratnya sudah memenuhi minmal Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 40 persen.
“Kami berharap Daihatsu dapat ikut berpartisipasi, karena baru ada dua perusahaan yang eligible masuk dalam program ini,” tuturnya.
Baca juga: Pusat Penelitian Kekuatan Material Ban Dibuka di Bogor
Menanggapi penyataan Menperin, Chairman Daihatsu Motor Co., Ltd, Matsubayashi Sunao mengatakan pihaknya akan mengupayakan hadirnya kendaraan elektrifikasi di Indonesia.
Namun, perlu bekerja keras lagi untuk menyiapkan line up produksi yang sesuai dengan daya beli masyarakat.
“Selain itu, Daihatsu belum memproduksi EV di Jepang. Rencananya tahun depan baru akan memulai produksi EV,” ujarnya.
Selain terkait kendaraan listrik, pada pertemuan dengan Daihatsu, Menperin mengangkat mengenai Low-Cost Green Car (LCGC).
Agus mengatakan, program LCGC memiliki target pasar yang berbeda dari EV, sehingga memiliki strategi yang berbeda pula untuk pengembangannya. Program LCGC mengatur level emisi yang keluar dari kendaraan roda empat,
Baca juga: Daftar Mobil Bekas dengan Harga Jual Stabil
“Jadi kami mengatur level maksimum dari standard emission yang keluar dari mobil tersebut. Tentu level maksimumnya akan kami evaluasi, apakah perlu diperketat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Agus juga menyampaikan dukungan bagi Daihatsu untuk dapat meningkatkan penggunaan komponen lokal dari Indonesia dalam produksinya, khususnya yang dihasilkan oleh Industri Kecil dan Menengah (IKM).
“Komponen perusahaan Indonesia telah mampu memenuhi spesifikasi, standar, dan kualitas yang ditetapkan pabrikan Jepang,” ujarnya.
Menperin juga menyampaikan apresiasi kepada Daihatsu untuk capaian ekspor ke-77 negara yang mencapai 160 ribu unit. Ini merupakan sekitar 33,8 persen dari total ekspor kendaraan jenis Completely Build Up (CBU) Indonesia pada tahun 2022 sebesar 473.000 unit.
Pada Mei 2023, Daihatsu Indonesia juga memproduksi delapan juta unit kendaraan bermotor roda empat. Sebanyak 17 persen atau sekitar 1,34 juta unit di antaranya merupakan produk yang telah dieskpor secara global.
“Pemerintah Indonesia mengharapkan dukungan Daihatsu agar dapat meningkatkan pasar ekspor baik dari sisi jumlah dan jenis kendaraan, maupun negara tujuan ekspor,” tutup Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.