Balap Formula E Jakarta Tetap Berlangsung Siang Hari

JAKARTA, KOMPAS.com – Gelaran balap mobil listrik Formula E yang akan bakal berlangsung di Jakarta International EPrix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara pada 3-4 Juni 2023 dipastikan berlangsung siang hari.

“Kami ingin kegiatan dilakukan pada siang hari. Jadi formatnya kami ubah. Kami ingin format baru ini memberikan sesuatu hal dan pengalaman baru setiap tahunnya,” ujar Alberto Longo, Co-Founder sekaligus Chief Championship Officer Formula E, dalam keterangan tertulis (25/5/2023).

Menurut Alberto, ajang Formula E di Jakarta ini akan disaksikan masyarakat dari seluruh dunia. Sehingga perlu adanya penyesuaian waktu di setiap negara yang menyaksikan perhelatan tersebut.

Baca juga: Modus Lama Begal Motor di Depok, Pelaku Pura-pura Bertanya

KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pebalap Formula E Tim Jaguar TCS Racing, Mitch Evans saat race di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta, Sabtu (4/6/2022). Mitch Evan keluar sebagai juara Formula E Jakarta.

“Balapan malam hari di Indonesia akhirnya akan berdampak besar pada tempat lain di dunia. Karena mereka menonton di zona waktu yang tidak terlalu nyaman,” ucap Alberto.

Sebelumnya, beberapa pebalap mengeluhkan panasnya kondisi balapan di Jakarta, berkaca dari penyelenggaraan Formula E tahun lalu.

Salah satunya Nick Cassidy, pebalap Tim Envision Racing yang juga pemuncak klasemen dengan 121 poin. Ia mengaku kondisi cuaca dan suhu di Jakarta yang bisa menyentuh angka 37 derajat celcius bisa menjadi tantangan tersendiri.

Baca juga: Ada Motor Listrik China Mirip Ninja H2R di INAPA 2023, Full Serat Karbon

“Balapan di jakarta tentunya akan sangat menantang karena faktor cuaca dan suhu. Saya dan tim tentunya akan mempersiapkan sebelum balapan, tapi sekali lagi, nampaknya faktor suhu bisa menjadi persoalan,” ucap Cassidy, dalam wawancara virtual belum lama ini.

Dia menambahkan, pengalamannya saat melakoni Formula E pertama di Jakarta pada Sabtu (4/6/2022) lalu sangat melelahkan. Menurutnya, itu adalah balapan terpanas sepanjang hidupnya.

“Pasca-balapan tahun lalu, saya ingat suhu terasa gerah sekali. Sejujurnya, saya belum pernah berkeringat sebanyak itu sepanjang hidup saya,” kata Cassidy.