JAKARTA, KOMPAS.com - Pada umumnya, setiap mobil dibekali dengan Fresh Air Mode, fitur pada sistem penyejuk udara yang berfungsi mengatur sirkulasi udara di kabin. Tapi, fitur ini ternyata malah berbahaya jika digunakan di jalan raya perkotaan.
Ketika aktif, fitur ini membuat angin dari luar masuk ke kabin, bertujuan untuk mendapatkan udara segar.
Kelvin Ong, Kepala Bengkel Rotary Bintaro, mengatakan, bila pemakaian di dalam kota, sebenarnya disarankan selalu menggunakan sirkulasi angin dalam. Pengaturan sirkulasi angin luar atau fresh air mode digunakan umumnya di area yang masih asri dan rendah polusi.
Baca juga: Fitur Ini Ada di Setiap Mobil, tapi Jarang Digunakan
"Fungsi utamanya untuk sirkulasi udara di dalam kabin yang kita hirup saat di dalam mobil. Zaman dulu bisa digunakan kalau lagi ke Puncak," ujar Kelvin, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
"Tapi, kalau sekarang digunakan saat ke Puncak, yang ada asap knalpot dan polusi yang masuk ke kabin," kata Kelvin.
Kelvin menambahkan, di luar negeri, pengaturan angin luar lebih sering digunakan. Tapi, jika di ibu kota, tentu dipastikan 99 persen pengaturan angin luar tidak digunakan.
Baca juga: Tips Merawat AC Mobil agar Tetap Dingin di Tengah Cuaca Panas Ekstrem
Selain itu, masih banyak lagi efek negatif bila pengaturan angin luar atau mode Fresh Air ini digunakan dan lupa ditutup kembali.
"Pertama, debu, daun kering, dan kotoran bisa masuk ke dalam boks blower AC," ujarnya.
Kedua, menurut Kelvin, serangga seperti kecoa mudah masuk dan akan tinggal di dalam boks blower. Sebab, di sana ada evaporator AC yang kondisinya lembab karena dinginnya AC mobil.
"Ketiga, kadang kala hewan, seperti cicak dan tikus, bisa masuk ke dalam boks blower AC bila pengaturan sirkulasi angin dibuka," kata Kelvin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.