Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Emosi, Bagian dari Pentingnya Etika Berkendara di Jalan

Kompas.com - 24/05/2023, 10:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi jalanan di Indonesia saat jam berangkat dan pulang kerja memang relatif ramai. Bahkan sering ditemui di persimpangan, antrean kendaraan yang panjang karena macet, padahal lampu lalu lintas sudah ganti warna.

Tentu sebagai pengguna jalan yang baik, harus sabar menunggu lalu lintas di depannya sudah aman dan baru melaju. Tapi di Indonesia, sebagian pengguna jalan, kebanyakan pengendara motor tidak sabar saat melintas.

Misal seperti pada video yang diunggah akun Dashcam Owners Indonesia di Instagram. Disebutkan mobil perekam sedang berada di lampu merah PAL Cimanggis dan sedang tidak menyala lampunya.

Baca juga: Bagnaia Minta Motor Tim Satelit Tak Boleh Kencang, Bos Tech3 Emosi

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

 

Ditulis juga pada keterangannya, lalu lintas diatur bergantian, agar bisa lancar. Tapi, ada pengendara motor yang memaksa masuk di sela-sela mobil, bahkan terlihat kesal dengan memukul kap mobil perekam karena merasa tidak diberi jalan.

Menanggapi video tersebut, Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, saat di jalan, ada saja ulah pengendara yang tidak bisa menjaga emosi.

"Kalau dilihat, mungkin pengendara motor merasa punya hak untuk jalan, sehingga memaksakan cari jalan walau dengan kondisi cukup sempit," kata Agus kepada Kompas.com, Selasa (23/5/2023).

Baca juga: Hitung Konsumsi BBM Wuling Alvez, Tembus 19 Km Per Liter

Menurutnya, sebagai pengguna jalan harus mempunyai etika berkendara. Adanya etika membuat pengendara tidak merasa dirugikan saat ada kondisi jalan tertentu, termasuk seperti yang ada di video (lampu merah mati).

"Jika saja pengendara motor bisa bersabar sedikit, kejadian seperti itu tidak akan terjadi," kata Agus.

Kemudian untuk semua pengguna jalan yang melewati persimpangan, tidak ada salahnya berhenti dahulu kalau jalan di depannya dalam keadaan macet. Perilaku yang memberi jalan ini tentu bisa membuat kondisi lalu lintas semakin lancar.

"Memang susah kalau kita lihat kondisi di jalan raya Indonesia banyak pengendara yang kurang sabar sehingga terlalu memaksakan," ucap Agus.

Melakukan pemukulan ke kap mobil orang karena merasa tidak diberi jalan sangat tidak dianjurkan. Bisa saja kalau pemilik mobil tidak terima dan perilaku tadi dilaporkan ke pihak berwajib, jadi ada ruginya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com