JAKARTA, KOMPAS.com – Melintasi medan jalan ekstrim hingga terjebak di lintasan jalan yang rumit menjadi hal yang kerap mewarnai perjalanan truk dalam mengangkut muatan.
Misalnya seperti pada cuplikan video yang baru-baru ini viral lantaran truk terjebak di jalan berlumpur.
Namun, bukannya selamat dari kubangan lumpur, kendaraan niaga berwarna hijau toska yang sedang mengangkut kelapa sawit itu justru bernasib sial.
Ban belakang truk justru malah copot saat truk ditarik oleh sejenis kendaraan alat berat berwarna kuning yang bermaksud menolong.
Baca juga: Resmi Diluncurkan, Yaris Cross Dijual Mulai Rp 300 Juta
Video tersebut bagikan oleh akun Instagram @romansasopirtruck. Hanya saja tidak disebutkan dimana dan kapan kejadian dalam cuplikan tersebut terjadi.
Menanggapi video tersebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, tidak ada yang salah dari teknik atau cara dari kendaraan yang menarik truk. Ban truk copot begitu ditarik lantaran beban atau muatan berlebih yang diangkut.
“Cara nariknya mungkin sudah benar, tapi yang salah beban muatan truk overloading atau berlebihan sehingga tidak mampu keluar dari jebakan lumpur saat truk ditarik untuk di evakuasi,” kata Sony kepada Kompas.com, Senin (15/6/2023).
View this post on Instagram
Sony menyarankan, agar ban truk tidak copot saat ditarik untuk diselamatkan dari situasi seperti di video, hendaknya beban atau muatan dikurangi terlebih dahulu.
Setelah muatan yang diangkut oleh truk telah dikurangi, baru truk bisa dilakukan evakuasi.
Hal itu hal itu lantaran besaran muatan yang diangkut oleh truk sangatlah berpengaruh terhadap performa truk.
Baca juga: Subaru Klaim Permintaan Subaru BRZ di Luar Ekspektasi
Bila truk terlalu berat maka ban tidak akan kuat menahan atau bergerak maju untuk keluar dari lumpur. Alhasil, begitu truk ditarik dengan mudahnya ban justru copot.
“Beban atau muatan truk sangat berpengaruh karena beban as roda belakang jadi tumpuan berat muatan,” kata Sony.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.