Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2023, 13:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai melakukan proses uji coba untuk mengembangkan campuran bahan bakar nabati pada biodiesel di angka 40 persen (B40).

Pengujian terkait dilakukan pada kendaraan bermotor melalui beberapa tahap, yang meliputi uji karakteristik bahan bakar, uji mutu minyak pelumas, stabilitas penyimpanan, uji kinerja kendaraan, uji konsumsi bahan bakar, uji merit rating komponen, uji kompabilitas materai, dan uji emisi opasitas gas buang.

"Dari hasil uji B40 pada kendaraan bermotor yang dilakukan itu, secara umum tidak ada kendala yang signifikan," kata Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Edi Wibowo, dikutip dari Antara, Jumat (12/5/2023).

Baca juga: Naik Trans Jateng Gratis Selama Mei 2023

Uji coba B40Dok. Kementerian ESDM Uji coba B40

Setelah uji coba pada kendaraan bermotor, B40 ini akan diuji coba pada alat berat yang sering digunakan di industri pertambangan.

Dalam pengujian ini, Kementerian ESDM akan menggandeng Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk pendanaan dan mengajak perusahaan penyedia alat berat yang produknya ingin diuji coba.

Untuk diketahui, program pencampuran bahan bakar nabati merupakan suatu bentuk implementasi program pemerintah yang menargetkan bauran energi di dalam negeri mencapai 23 persen pada 2025.

Langkah ini sudah dimulai sejak 2015 dengan pengembangan B15 oleh pihak Kementerian ESDM sampai pada akhirnya 1 Februari 2023, diterapkan kadar angka 35 persen (B35).

Baca juga: Toyota Akan Luncurkan 10 Mobil Listrik pada 2026, Pakai Platform Baru

Road Test Program B40dok.ESDM Road Test Program B40

"Sejak 2015 kita menuju B15 kemudian 2016 masuk ke B20 dan B30 di 2020. Tidak ada kendala yang signifikan dengan B30 dan mulai Februari lalu kita bergerak menuju B35," kata Edi.

Kementerian ESDM menargetkan alokasi biodiesel berada di angka 13,2 juta kiloliter pada 2025, sementara di tahun ini target alokasi sebesar 13,15 juta kiloliter.

"Kita kemarin telah menyalurkan biodiesel (B30) sebesar 10,5 juta kiloliter dan ini bisa menghemat devisa negara sekitar 8,34 miliar dolar AS atau sekitar Rp 122 triliun," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com