Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Menjaga Kabin Mobil agar Tidak Bau Apak, Jangan Pakai Parfum

Kompas.com - 11/05/2023, 13:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan kabin bau dan pengap bisa jadi kendala yang sangat memusingkan pengguna mobil. Aroma tak sedap yang berkumpul bisa menempel di permukaan jok dan akan sulit hilang.

Anthony Setiadi, Direktur Utama PT Tri Chemindo Ampuh (TCA), menjelaskan, ada beberapa hal yang bisa memunculkan bau tidak sedap di kabin mobil. Jadi, sudah sewajarnya hal-hal tersebut harus dihindari supaya kesegaran bisa terjaga.

1. Hindari membawa makanan panas ke dalam mobil

Satu kebiasaan yang mungkin cukup sering dilakukan pengguna adalah membawa makanan ke dalam kabin. Ternyata, ini adalah faktor utama yang bisa memicu aroma tak sedap.

“Biasanya ibu-ibu yang hendak mengantar anak, sekalian membawa makanan panas. Nah, uap panas dan aroma masakan ini bisa mengendap di jok,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (10/5/2023).

Menurut dia, makanan tidak harus basi untuk menimbulkan bau. Bau apak pun bisa muncul dari hawa panas dan sisa-sisa aroma yang tertinggal.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Parfum Mobil Bikin Kabin Bau Kecut?

Parfum kisi-kisi mobilDicky Aditya Wijaya Parfum kisi-kisi mobil

2. Pakai parfum mobil yang baik

Faktor kedua penyebab mobil bau apak mungkin cukup kontradiktif, yakni karena penggunaan parfum mobil.

Jika parfum memiliki kualitas kurang baik dan hanya mengandalkan alkohol serta pewangi, kandungan itu bisa terpecah menjadi asetat alias cuka.

“Kalau parfum murah, biasanya hanya mengandalkan alkohol saja dan tidak menggunakan pentrstabil, nantinya dia bisa teroksidasi menjadi asetat alias cuka, itu yang bermasalah,” ucap Anthony.

Untuk menghindari hal tersebut, dia menyarankan pengguna untuk menggunakan parfum yang mengandung penstabil atau yang bebas kandungan alkohol. Misalnya, parfum mobil model cardboard, bukan model spray.

Baca juga: Persiapan Pebalap Formula E Jelang Jakarta E-Prix, Ban dan Baterai Jadi Fokus Utama

Mobil parkir mengangkat wiper Kompas.com Mobil parkir mengangkat wiper

3. Hindari panas berlebih

Faktor ketiga yang bisa memunculkan panas adalah kabis sering terpapar panas berlebih, misalnya dijemur di area terbuka tanpa adanya peneduh.

Faktor ketiga ini berhubungan erat dengan faktor pertama dan kedua, di mana hawa panas yang berlebihan di kabin bisa menjadi pemicu oksidasi yang berujung munculnya aroma tak sedap.

“Kalau mobil kena panas excessive (berlebih), alkohol parfum bisa teroksidasi dan hawa bisa pengap. Ini memang sudah fakta, berkaitan dengan pemuaian udara akibat suhu,” ucap Anthony.

Dia menyarankan pengguna untuk melakuka tiga opsi, yakni sedikit membuka kaca saat mobil diparkir supaya sirkulasi terjaga, dan selalu memarkir mobil di tempat rindang. Alternatif lainnya, bisa menggunakan screen anti panas untuk windshield.

Baca juga: Alva Mau Luncurkan Motor Listrik Baru?

Ilustrasi arang aktif berbentuk bubuk. SHUTTERSTOCK/INDIAN CREATIONS Ilustrasi arang aktif berbentuk bubuk.

4. Pakai odor free

Bilamana pengguna sudah telanjur menjumpai bau-bau tak sedap di mobil, satu langkah penanganan yang bisa diambil adalah dengan menggunakan odor free.

Anthony menjelaskan, sesuai dengan namanya, odor free berfungsi untuk menyerap segala macam bau yang ada di kabin mobil tanpa terkecuali.

“Yang banyak orang keliru adalah kekuatan odor free, karena mereka tidak cuma menyedot bau tidak enak, bau enak, dan segar pun akan disedot,” ucapnya.

Odor free bisa dianggap sebagai langkah untuk me-reset aroma di kabin mobil. Pemakaiannya pun cukup mudah, cukup meletakkan odor free di dalam mobil dan aroma akan terisap secara berkala dalam hitungan jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau