JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun langsung menginvestigasi kecelakaan bus yang masuk sungai di Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan menuturkan, ada kemungkinan bus tergelincir saat sedang parkir di jalan yang menurun berkat adanya energi potensial.
"Energi potensial adalah energi yang mempengaruhi suatu benda yang berada di suatu ketinggian. Semakin besar massanya, semakin tinggi tempatnya, maka semakin besar gaya yang mendorongnya ke bawah," ucap Wildan kepada Kompas.com, Rabu (10/5/2023).
Baca juga: Lewat Turunan, Bus Andalkan Engine Brake dan Exhaust Brake
Bus Pariwisata meluncur tanpa sopirnya saat parkir
Jadi untuk bus yang parkir di jalan menurun, ada energi potensial yang mendorong bus meluncur ke bawah. Bus akan diam selama ditahan dengan gaya yang lebih besar dari energi potensial tadi, diganjal misalnya.
"Tapi pada suatu keadaan di mana massa bus itu bertambah (ditambah jumlah penumpang atau barang), maka energi potensial semakin besar. Pada titik tertentu, saat energi potensial lebih besar daru gaya yang menahan, maka bus akan meluncur," ucapnya.
Berdasarkan temuan KNKT juga rem tangan yang digunakan bus masih beroperasi dengan baik. Bahkan saat bus dievakuasi, roda masih mengunci, menandakan rem tangan tidak diangkat atau pun rusak.
Baca juga: Suzuki Burgman Street 125 EX Mulai Dijual, Harga Rp 24 Jutaan
"Saat energi potensial lebih besar dari gaya rem tangan, otomatis bus akan meluncur ke bawah. Sedangkan hand brake bus hanya didesain menahan beban sesuai daya angkutnya dan pada kemiringan maksimal 18 persen," ucap Wildan.
Sedangkan berdasarkan temuan di lapangan, lokasi di mana bus parkir punya kemiringan 23 persen sampai 28 persen. Seiring ditambah penumpang yang masuk, energi potensialnya jadi lebih besar dari kemampuan menahan dari rem tangan, maka bus meluncur.
"Keberadaan ganjal roda sebesar apapun percuma karena tanah di tempat tersebut gembur. Sehingga tanah mudah amblas ketika ditekan roda bus," ucap Wildan.
Jadi untuk sementara dugaannya adalah bus terparkir di tempat dengan kemiringan cukup besar dan di atas tanah yang gembur. Massa bus terus ditambah, membuat energi potensial lebih besar dari gaya rem untuk menahan bus tetap diam, bus pun meluncur ke jurang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.