Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkaian Persiapan Bus Sebelum Digunakan

Kompas.com - 09/05/2023, 14:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada beberapa rangkaian persiapan yang dilakukan guna mempersiapkan bus sebelum digunakan. Bisa dikatakan, hal itu merupakan ritual wajib pra-keberangkatan.

Prasetyo Adhi Wibowo, Pemilik Bengkel Bus dan Truk ASNpro mengatakan, persiapan itu terbilang wajib dan sudah dipahami oleh petugas bus, baik itu mekanik, sopir, bahkan kernet.

“Persiapan ini dilakukan petugas bus dan mereka memang wajib tahu, ini sudah SOP dasar. Karena kalau semisal ada kendala selama perjalanan, penaganan tecepat ya hanya bisa dilakukan mereka,” ucapnya kepada Kompas.com, Senin (8/5/2023).

Dia menambahkan, perawatan bus secara garis besar dibagi menjadi dua bagian, yakni perawatan slow moving dan fast moving.

Baca juga: Kenali 3 Jenis Rem pada Bus, Mulai Tipe Kaki sampai Knalpot

Slow moving itu perawatan tahunan dan bulanan, rutin dilakukan dalam rentang waktu lama dan dikerjakan bengkel servis. Kalau fast moving itu perawatan mingguan dan harian, waktunya pendek dan bisa dikerjakan kru bus,” kata Adhi.

Perawatan pra-keberangkatan alias daily maintenance masuk ke dalam kategori fast moving dan dilakukan harian. Proses ini mencangkup beberapa pemeriksaan dan pengetesan.

Tahap pertama yang dilakukan saat daily maintenance yaitu visual check, artinya memeriksa kesiapan semua komponen berdasarkan penampakan kondisinya

“Misalnya kondisi cairan-cairan seperti pelumas, oli, air radiator dan semacamnya. Kondisi karet ban, fan belt juga diperiksa. Sopir sudah punya list daftar bagian-bagian mana yang harus diperiksa,”

Baca juga: Buat yang Belum Tahu, Ini Beda Perawatan Rem Mobil dan Rem Bus

Jika ada kekurangan atau kerusakan yang ditemukan saat inspeksi visual, bus dianggap bermasalah dan mungkin tidak diizinkan jalan sampai kondisinya dibetulkan.

Tahap daily maintenance kedua adalah engine check. Sesuai namanya, pemeriksaan ini berfokus pada sektor mesin bus.

“Sekalian bus inreyen (dipanaskan) supaya mesin mencapai suhu kerja optimal. Nanti juga akan diperiksa apakah ada kebocoran pada mesin atau suara-suara ngelitik,” kata dia.

Jika kinerja mesin dipastikan aman dan suhu kerja optimal bisa tercapai tanpa kendala, bus bisa dipastikan layak jalan dan bisa diberangkatkan.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau