JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan mobil melewati jalan tanjakan memang sering bikin pusing pengemudi. Jika momentum kurang atau torsi lemah, ada potensi tidak kuat nanjak bahkan merosot.
Untuk menghindari hal tersebut, biasanya pengendara melakukan bermacam persiapan saat hendak menanjak, seperti mengambil ancang-ancang agak jauh, berjalan zig-zag, atau menurunkan penumpang.
Ada satu metode unik yang seringkali digunakan oleh pengendara sebelum nanjak, yaitu mematikan AC mobil.
Langkah ini diyakini bisa memberikan tenaga ekstra untuk mobil dan mempermudah proses nanjak, apakah benar demikian.
Noval Al-Hudah, Teknisi Mitsubishi Prabu Pendawa Motor mengatakan, proses mematikan AC mobil memang bisa membantu melewati tanjakan. Hal ini bukan mitos belaka dan benar adanya.
Baca juga: Kecelakaan Bus di Guci, Sopir Jangan Pernah Tinggalkan Bus kalau Ada Penumpang di Dalam
“Memang pengaruh sekali (mematikan AC) buat nanjak. Kalau AC dimatikan, power mobil memang meningkat,” ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (7/5/2023).
Dia menjelaskan, hal itu terjadi karena adanya faktor power distribution pada mobil. Saat AC mobil menyala, akan ada alokasi tenaga yang diarahkan untuk kompresor.
“Kalau AC mobil nyala, jadinya ada power yang dialihkan buat kompresor. Akibatnya kan tenaga mobil jadi terbagi, ada yang buat running kompresor dan ada yang buat menjalankan mobil,” kata Noval.
Karena itulah, mobil yang kondisi AC-nya mati diibaratkan memiliki tenaga yang lebih bulat dan tidak terbagi. Jadi mobil bisa jauh lebih kuat digunakan menanjak tanpa halangan apapun.
“Ibaratnya mobil jadi enggak punya beban dan lancar sekali buat nanjak. Ini memang trik asli yang terbukti secara teknis,” ucap dia.
Bisa irit BBM
Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna, mengatakan, secara teknis menyalakan AC berpengaruh pada konsumsi bahan bakar. Sehingga mematikan AC pasti berdampak pada konsumsi BBM.
"Bukan tidak pengaruh, pengaruh tapi dalam tingkatan tertentu. Tapi apakah pengaruh, ya pasti pengaruh," kata Suparna kepada Kompas.com, Selasa (14/3/2023).
"Logikanya apa, kita itu menyalakan AC di rumah butuh listrik, di mobil juga sama. Sekali memutar dengan AC dan tanpa AC itu secara teknis lebih berat mutar dengan AC. Cuma berapa beratnya (daya yang dikonsumsi) tergantung mobilnya," kata dia.
Menurut Suparna, saat ini sistem kerja AC ada dua yaitu yang digerakkan oleh listrik dan pakai tali kipas.
Untuk kompresor AC listrik daya yang dikonsumsi jauh lebih kecil, tapi untuk yang masih pakai tali kipas bisa menyedot energi yang besar.
"Akan ada mobil yang kompresornya digerakkan bukan pakai tali kipas tapi dengan listrik. Itu bisa lebih kecil lagi konsumsinya. Cuma kita dalam hal ini tetap ada pengaruh. Kalau kita bicara teknis pengaruh," kata Suparna.
"Kenapa karena kompresor itu mengonpresikan udara sehingga (dalam kerjanya itu) dia butuh energi, diambil darimana dari tenaga mesin, tenaga mesin diambil darimana dari pembakaran, pembakaran diambil darimana dari bensin. Jadi pengaruh," kata dia.
"Berapapun jumlahnya tetap berpengaruh. Walaupun kompresor listrik pun berpengaruh. Cuma lebih kecil," kata Suparna.
Suparna menjelaskan, dari data yang dipaparkan sebetulnya terlihat bahwa memakai AC memang menambah konsumsi BBM. Sehingga dengan tidak memakai AC logikanya ialah konsumsi BBM bisa lebih irit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.