JAKARTA, KOMPAS.com – Insiden yang melibatkan bus pariwisata sering terjadi akhir-akhir ini. Lokasi tujuan wisata yang lebih menantang dibandingkan rute bus AKAP, disinyalir jadi penyebab kecelakaan yang marak terjadi.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant (SDCI), mengatakan, pada dasarnya sopir bus wajib mengutamakan keamanan dan keselamatan para penumpang.
Kecelakaan bus pariwisata di daerah pegunungan di kawasan Guci, Tegal, Jawa Tengah, tentu jadi pengingat bahwa kecelakaan biasanya terjadi karena sopir bus pariwisata kurang kompeten.
Baca juga: Honda Brio Model Lama Masih Ada, Stok Cuma Sedikit
“Yang jelas karena kebiasaan jelek atau enggak paham keselamatan. Nah kalau ini enggak diubah, enggak mau naik tingkat, maka pengalaman kecil yang akan memberikan pelajaran,” ujar Sony, kepada Kompas.com (7/5/2023).
Menurutnya, kurangnya kompetensi sopir bermula dari kebiasaan buruk dan sikap masa bodoh yang terus dipelihara.
“Jenis penumpang kan enggak bisa dipilih-pilih, apalagi pariwisata, pasti banyak anak-anak. Yang kurang adalah safety induction kepada penumpang layaknya pramugari di pesawat,” ucap Sony.
Baca juga: Tiga Anak di Bawah Umur Masuk Selokan Saat Naik Motor
Sementara mengenai rute bus pariwisata yang lebih menantang, Sony mengingatkan, agar sopir bisa lebih dulu memahami medan dan menyesuaikan dengan mobil yang dikendarai.
“Rute juga yang menyetujui pengemudi, jangan coba-coba ambil jalur yang katanya pintas, lebih pendek tapi lebih bahaya karena bukan peruntukannya untuk bus,” kata Sony.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.