Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Bus di Guci, Kenapa Bus Pariwisata Sering Kecelakaan?

Kompas.com - 07/05/2023, 18:53 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Insiden yang melibatkan bus pariwisata sering terjadi akhir-akhir ini. Lokasi tujuan wisata yang lebih menantang dibandingkan rute bus AKAP, disinyalir jadi penyebab kecelakaan yang marak terjadi.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant (SDCI), mengatakan, pada dasarnya sopir bus wajib mengutamakan keamanan dan keselamatan para penumpang.

Kecelakaan bus pariwisata di daerah pegunungan di kawasan Guci, Tegal, Jawa Tengah, tentu jadi pengingat bahwa kecelakaan biasanya terjadi karena sopir bus pariwisata kurang kompeten.

Baca juga: Honda Brio Model Lama Masih Ada, Stok Cuma Sedikit

Emanuel Nucky (kiri) salah satu sopir bus dari PO Citra Dewi Semarang saat menunggu turis dari kapal pesiar Viking Sun di terminal penumpang pelabuhan Tanjung Emas, Kamis (5/3/2020).KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Emanuel Nucky (kiri) salah satu sopir bus dari PO Citra Dewi Semarang saat menunggu turis dari kapal pesiar Viking Sun di terminal penumpang pelabuhan Tanjung Emas, Kamis (5/3/2020).

“Yang jelas karena kebiasaan jelek atau enggak paham keselamatan. Nah kalau ini enggak diubah, enggak mau naik tingkat, maka pengalaman kecil yang akan memberikan pelajaran,” ujar Sony, kepada Kompas.com (7/5/2023).

Menurutnya, kurangnya kompetensi sopir bermula dari kebiasaan buruk dan sikap masa bodoh yang terus dipelihara.

“Jenis penumpang kan enggak bisa dipilih-pilih, apalagi pariwisata, pasti banyak anak-anak. Yang kurang adalah safety induction kepada penumpang layaknya pramugari di pesawat,” ucap Sony.

Baca juga: Tiga Anak di Bawah Umur Masuk Selokan Saat Naik Motor

Sementara mengenai rute bus pariwisata yang lebih menantang, Sony mengingatkan, agar sopir bisa lebih dulu memahami medan dan menyesuaikan dengan mobil yang dikendarai.

“Rute juga yang menyetujui pengemudi, jangan coba-coba ambil jalur yang katanya pintas, lebih pendek tapi lebih bahaya karena bukan peruntukannya untuk bus,” kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau