JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) memprediksi jika penjualan mobil listrik dunia sepanjang 2023 dapat melonjak hingga 35 persen, dibandingkan satu periode sebelumnya.
Dengan kenaikan itu maka pangsa pasar mobil rendah emisi tersebut terhadap kendaraan bermotor roda empat atau lebih global, mendekati seperlima atau sekitar 14 juta unit (di 2022 mencapai 10 juta unit).
Demikian dilansir dari laporan atas Prospek Kendaraan Listrik Global (Global Electric Vehicle Outlook) tahunan IEA, Kamis (27/4/2023).
Baca juga: One Way di Jalan Tol, Tidak Disarankan untuk Saling Mendahului
Prediksi ini, sejalan dengan pertumbuhan mobil listrik pada kuartal pertama di tahun ini yang mencapai lebih dari 2,3 juta unit. Jumlah itu, kata IEA, sekitar 25 persen lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Pertumbuhan eksplosif ini berarti pangsa mobil listrik dari keseluruhan pasar mobil telah meningkat dari sekitar 4 persen pada 2020 menjadi 14 persen pada 2022, dan akan terus meningkat menjadi 18 persen tahun ini," kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol dalam laporannya.
Adapun negara dengan penyumbang terbesar, diperkirakan masih dari China. Mengingat pada tahun 2022, China menyumbang 60 persen dari total mobil listrik global yang berhasil terjual.
Tidak sampai di sana, menurut IEA, lebih dari separuh dari semua mobil listrik yang dipakai di seluruh dunia pun berada di China.
Baca juga: Mengekor di Belakang Bus, Wajib Paham Kode Lampu Sein
Perkembangan itu juga disambut baik oleh Eropa, yang menjalin kerja sama secara erat dengan China di bidang mobil listrik. Eropa bahkan sampai jadi mitra dagang terbesarnya, termasuk untuk baterai.
"Pada 2022, pangsa mobil listrik yang diproduksi di China dan dijual di pasar Eropa meningkat menjadi 16 persen, naik dari sekitar 11 persen pada 2021," kata Fatih.
"Kendaraan listrik adalah salah satu kekuatan pendorong dalam ekonomi energi global baru yang berkembang dengan pesat, dan kendaraan-kendaraan ini membawa transformasi bersejarah bagi industri manufaktur mobil di seluruh dunia," ujar dia lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.