Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mengapa Mobil Listrik Belum Masuk Bisnis Lelang

Kompas.com - 13/04/2023, 11:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini, pengembangan ekosistem kendaraan bermotor listrik di Indonesia semakin pesat. Terkhusus, pada dua tahun belakangan usai terbitnya Perpres No 55/2019 dan berbagai regulasi turunannya.

Kendati demikian, masih terdapat beberapa sektor yang belum pengembangan secara agresif. Satu diantaranya terkait inspeksi kendaraan listrik bekas, yang berujung pada bisnis mobil bekas dan lelang.

Demikian dikatakan Presiden Direktur Balai Lelang Serasi (IBID) Daddy Doxa di Jakarta pada Selasa (11/4/2023) malam kemarin.

Baca juga: Pertamina Jamin Pasokan BBM di Jawa Barat Aman Selama Arus Mudik

Ilustrasi Lelang Kendaraan Dinas Pemerintah. KOMPAS/Ferganata Indra Riatmoko (DRA)
FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA) Ilustrasi Lelang Kendaraan Dinas Pemerintah. KOMPAS/Ferganata Indra Riatmoko (DRA)

"Kalau di lelang kendaraan, sejauh ini sejujurnya belum ada (mobil listrik) yang masuk. Bahkan, yang teknologi hybrid sekalipun," kata dia.

"Tetapi rasanya saya yakin, 3-5 tahun ke depan akan segera berkembang ya," ucap Doxa.

Sembari menunggu regulasi atau arahan dari pemerintah Indonesia, salah satu anak usaha dari PT Serasi Auto Raya (Sera) serta jadi bagian dari Astra Group ini, mengaku akan terus berupaya mempercepatnya.

Sebab saat ini, dikatakan Doxa, pihak Toyota Motor Corporation (TMC) sedang mengembangkan standarisasi inspeksi kendaraan hybrid.

Baca juga: Daftar 14 Titik SPKLU Baru di Rest Area Jalan, buat Mobil Listrik

Inspeksi mobil bekas yang disediakan mobbi pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023Dok. mobbi Inspeksi mobil bekas yang disediakan mobbi pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023

Awalnya, memang ini akan diterapkan di Jepang dahulu tetapi tidak menutup kemungkinan, Indonesia bakal menerapkan hal serupa.

"Induk pengembangan kita kan diambil dari sistem inspeksi mereka, karena TMC itu ada saham di kita sebesar 20 persen. Kita sudah ada diskusi dengan para pemegang saham mengenai hal tersebut," kata dia.

"Di Jepang, mereka sedang mengembangkan inspeksi untuk electric vehicle. Otomatis, kita sebagai salah satu bagian dari bisnisnya akan ketularan untuk menerapkan sistem serupa," ucap Doxa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com