JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudikan mobil di kala mudik bukan pekerjaan ringan. Hal itu wajar, mengingat jarak yang harus ditempuh pemudik untuk pulang ke kampung halaman bisa mencapai ratusan kilometer.
Supaya perjalanan lancar tanpa hambatan, setiap pemudik memiliki metode masing-masing. Salah satunya, yaitu mengkonsumsi kopi atau minuman berenergi untuk menambah tenaga.
Walaupun dua minuman tersebut memiliki efek menambah tenaga, pemudik tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi keduanya saat melakukan perjalanan.
“Minum kopi atau energy drink sebelum mudik itu termasuk doping dan sangat tidak dianjurkan, apalagi ketika dalam perjalanan mudik,” kata Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia kepada Kompas.com, Senin (10/4/2023).
Baca juga: Buka Bersama Toyota Yaris Club Indonesia, Santuni Yatim dan Piatu
Biasanya, pemudik mengkonsumsi kopi dan minuman berenergi ketika rehat sejenak untuk menyegarkan badan sebelum melanjutkan perjalanan. Ini adalah langkah keliru yang sebaiknya tidak dilakukan.
Efek penyegaran yang muncul dari konsumsi kopi atau minuman berenergi bersumber dari senyawa aktifnya, yakni kafein dan taurine. Keduanya merupakan psikostimulan yang memang memberikan lonjakan energi singkat bagi tubuh.
Menurut Sony, efek penyegaran yang didapat dari doping tidak akan bertahan lama dan bisa hilang seketika. Saat efeknya sudah hilang, pengendara berpotensi mengalami kondisi microsleep.
“Badan mungkin terasa segar dan bugar, tapi sebenarnya otak dan saraf sudah lelah karena perjalanan jauh, nantinya bisa mengalami microsleep, ini berbahaya,” ujarnya.
Baca juga: Pertimbangan AHM Soal Motor Listrik yang Cocok di Indonesia
Jika pemudik belum melakukan istirahat yang cukup dan hanya mengandalkan doping, mereka akan mengalami kelelahan yang berlipat setelah efek doping dari kafein dan taurine sudah habis.
“Metode paling tepat adalah mengemudi tidak lebih dari 4 jam. Jika sudah mencapai durasi itu, sebaiknya segera mencari rest area dan beristirahat tidur minimal satu jam,” ujar Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.