Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Ramadhan dan Kemacetan Jakarta yang Makin Parah

Kompas.com - 07/04/2023, 13:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkapkan, indeks kemacetan DKI Jakarta naik ke peringkat 29 kota termacet di dunia.

“Basisnya itu sekarang rata-rata kemacetan kita di 53 persen,” ucap Syafrin, Jumat (7/5/2023).

Di 2020, lembaga TomTom International mengukur indeks kemacetan di Jakarta sempat berada di peringkat 31 dan membaik pada 2021 di peringkat ke 46.

Baca juga: Mitsubishi Cari Momen Pas untuk Meluncurkan Xpander Hybrid

Berbagai upaya pun telah dilakukan guna menekan angka kemacetan di Ibu Kota, salah satunya menutup putaran balik atau u-turn di 32 titik.

“U-turn yang sudah dieksekusi kemarin 22 titik dan sekarang sedang kami lakukan kajian terkait efektivitasnya dari sisi kinerja lalu lintas dan seterusnya,” ujar Syafrin.

Adapun untuk penutupan putaran balik yang ada di Jakarta ini akan dilakukan secara bertahap. Hasilnya akan dievaluasi secara berkala.

Kondisi Pasar Takjil di Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang pada Minggu (26/3/2023). KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Kondisi Pasar Takjil di Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang pada Minggu (26/3/2023).

Jam Macet Selama Bulan Ramadhan

Kemacetan di Jakarta memang masih menjadi persoalan yang sulit untuk dihilangkan. Meski sejumlah upaya telah dilakukan, masih ada saja kemacetan di beberapa titik, terlebih lagi pada jam-jam berangkat dan pulang kantor, jalanan biasanya dipadati oleh kendaraan.

Di bulan Ramadhan ini, aktivitas warga juga mengalami lonjakan karena lebih banyak masyarakat yang butuh keluar rumah untuk ibadah, memenuhi kebutuhan atau sekadar jalan-jalan menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa.

Bahkan, pihak kepolisian sudah memprediksi selama bulan Ramadhan 2023 waktu terjadinya kemacetan di Jakarta akan bergeser lebih awal.

“Kemungkinan demikian (akan terjadi pergeseran jam macet). Biasanya kan pukul 18.00 padat. Mungkin nanti jadi jam 16.00 (sudah padat), karena mengejar untuk berbuka puasa di rumah. Tetapi hanya terjadi di awal-awal saja kemungkinan, nanti kembali lagi,” ucap Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman.

Pergeseran waktu kemacetan pada bulan puasa ini pun sudah dirasakan oleh beberapa pengguna jalan.

Kemacetan arus lalu lintas terjadi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, pada Kamis (23/2/2023). Pasalnya, kemacetan itu disebabkan oleh iring-iringan bakal calon presiden 2024 Anies Baswedan menuju Kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS.KOMPAS.com/M Chaerul Halim Kemacetan arus lalu lintas terjadi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, pada Kamis (23/2/2023). Pasalnya, kemacetan itu disebabkan oleh iring-iringan bakal calon presiden 2024 Anies Baswedan menuju Kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS.

Sulaiman Alfian (56) misalnya, pengemudi ojek online ini mengeluhkan kemacetan di Jakarta yang cukup parah menjelang waktu berbuka puasa.

“Di bulan puasa ini jam macet yang paling parah di sore hari pada saat jam pulang kantor dan berbarengan wara wiri orang cari takjil. Kalau di hari sebelum bulan puasa macetnya jam berangkat sekolah dan kantor, itu juga di jalan-jalan tertentu,” ucap pria yang akrab disapa Apin kepada Kompas.com, Jumat (7/3/2023).

Apin pun menceritakan, akibat kemacetan yang terjadi di Jakarta pada saat bulan Ramadhan, membuat waktu tempuh perjalanan menjadi dua sampai tiga kali lipat lebih lama dibandingkankan dengan lalu lintas di hari biasa.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau