Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Melulu Listrik, Toyota Dorong Teknologi Hidrogen Capai Netral Karbon

Kompas.com - 29/03/2023, 07:12 WIB
Aditya Maulana

Editor

BANGKOK, KOMPAS.com - Dalam mencapai target netral karbon banyak teknologi yang bisa diadopsi. Tidak melulu listrik murni berbasis baterai alias battery electric vehicle (BEV), tapi banyak metode lain bisa diaplikasikan.

Sebagai contoh Toyota terus mendorong penggunaan teknologi hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di masa mendatang. Hasilnya, mobil yang mengadopsi pola tersebut tetap bisa memberikan efisiensi dan ramah lingkungan.

Melalui Commercial Japan Partnership Technologies (CJPT), Toyota mencoba memperkenalkan teknologi hidrogen agar lebih masif lagi penggunaannya di masa depan.

Baca juga: Melalui CJPT Toyota Ikut Serta Mengakselerasikan Netralitas Karbon di Asia

Menurut Pras Ganesh Asia Management of CJPT pendekatan tersebut dinilai lebih holistik untuk mencapai netral karbon, sehingga tidak melulu listrik murni tapi teknologi lain pun bisa diterapkan.

CJPT Netralitas CarbonAditya Maulana - KOMPAS.com CJPT Netralitas Carbon

"Kita harus beradaptasi dengan banyak teknologi, bukan justru menutup pintu untuk teknologi tertentu dalam mencapai target netral karbon ini," ujar Pras belum lama ini di acara Carbon Neutral Mobility di Bangkok, Thailand.

Pras melanjutkan, melalui pendekatan CJPT ini Toyota bekerjasama dengan produsen otomotif asal Jepang lain seperti Suzuki, Isuzu, dan Daihatsu. Proyek ini menyediakan beragam teknologi kendaraan dari hybrid, LPG, mesin konvesional hingga hidrogen.

"Hidrogen sebagai sumber energi yang sangat menarik, itu karena kita bisa memproduksinya dari sumber energi terbarukan, bisa disimpan, didistribusikan, serta digunakan bukan hanya untuk untuk kebutuhan mobilitas tapi juga sebagai sumber energi di sektor industri; kita bisa menggunakannya untuk berbagai kebutuhan,” tutur Pras.

Menyoal harga, Pras mengakui bahwa sekarang ini hidrogen memang mahal tapi menurut dia apabila masyarakat banyak yang menggunakan, maka seiring berjalannya waktu harganya bisa menjadi lebih terjangkau.

"Tentunya seiring dengan meningkatnya permintaan harga produksi maka harga hidrogen pun akan semakin turun,” ucap dia.

Fokus kembangkan Hidrogen

Koji Sato (kiri) bersama Akio Toyoda (kanan)Dok. TMC Koji Sato (kiri) bersama Akio Toyoda (kanan)

CEO dan Presiden Toyota Motor Corp (TMC) Koji Sato juga pernah mengatakan, Toyota tetap dengan rencananya untuk terus berinvestasi mengembangkan mesin hidrogen.

Sato bahkan mengatakan Toyota akan memperluas infrastruktur hidrogen di tahun-tahun mendatang. Toyota juga terus mengikuti ajang balap dengan Corolla yang sudah diganti dengan mesin hidrogen.

“Kami membutuhkan rantai pasokan produksi dan transportasi. Kecuali kita melihat evolusi di sana, kita tidak dapat mengharapkan peningkatan volume dalam penggunaan energi,” ujar Sato.

Toyota Mirai, mobil bermesin bahan bakar hidrogenDok. Carscoops.com Toyota Mirai, mobil bermesin bahan bakar hidrogen

Sato mengatakan bahwa Toyota tidak memiliki tujuan spesifik dari sisi bisnis tentang berapa banyak model bermesin hidrogen yang akan dipasarkan.

Sato menambahkan, mobil bermesin hidrogen akan memainkan peran penting dalam tujuan netralitas karbon Toyota. Untuk itu, Toyota bekerja dengan mitra termasuk Kawasaki Heavy Industries dan Iwatani Corp.

“Kami melakukan upaya penuh dalam segala hal. Penting untuk tetap fleksibel untuk menyesuaikan produk dan energi dengan kebutuhan netral karbon yang berbeda di pasar yang berbeda,” kata Sato.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau