Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Menyalip Kendaraan secara Beriringan, Bisa Tabrakan Adu Banteng

Kompas.com - 28/03/2023, 07:12 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Etika mendahului kendaraan lain saat mengemudi dibutuhkan untuk menghindari tabrakan dengan kendaraan lawan arah. Untuk itu, pengemudi semestinya sigap membaca risiko dan memberikan komunikasi yang bijak di jalan. 

Namun, kebiasaan buruk sering dilakukan pengemudi. Contohnya, menyalip sambil konvoi. Seperti dalam unggahan @lowslow.indonesia, yang memperlihatkan tabrakan beruntun tiga mobil saat mendahului di lajur dua arah. 

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by LOWSLOW® Official (LS) (@lowslow.indonesia)

Dari video itu, terlihat tiga kendaraan yang tengah mengambil jalan kendaraan arah berlawanan tersebut melakukan pelanggaran rambu garis marka dan tidak mengatur jarak aman. 

Sejumlah komentar menyebutkan, kejadian itu terjadi di Jalan Lintas Sumatera. 

"Lintas Berastagi biasa gitulah," tulis salah satu akun. 

Komentar-komentar lain juga menilai, pengemudi di Lintas Sumatera terbiasa mendahului menggunakan cara seperti itu. 

Baca juga: Tips Aman Lewat Jalur Lintas Sumatera Malam Hari

"Lintas Sumbar-Riau ini, plat BM. Travel biru depan itu pemain lintas. Jangan ditempel kalau ngga hafal jalan," sebut komentar lain. 

Founder & Training Director Jakarta Defensive (JDDC) Driving and Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, mendahului kendaraan lain sebaiknya tidak dilakukan jika kondisi jalan tidak memungkinkan. 

Kecelakaan lalulintas antara bus Pelangi dengan dum truk di jalan lintas sumatera di Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Kamis (1/9/2022) pagi.Dok. Satlantas Polres Rohil Kecelakaan lalulintas antara bus Pelangi dengan dum truk di jalan lintas sumatera di Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Kamis (1/9/2022) pagi.

"Jalan yang dilalui harus diperhatikan, bahaya itu jika ada tikungan, tanjakan, dan jembatan yang tidak terlihat. Dengan kendaraan lawan arah butuh hitungan matematis. Jangan terlalu dekat, biar kendaraan di belakang juga masih dapat space untuk menghindar saat masuk ke dalam barisan," tutur Jusri. 

Baca juga: Jangan Sembarangan Mendahului Kendaraan, Ini Aturannya

Perlu diperhatikan menurutnya, jangan pernah menyalip beberapa kendaraan sekaligus. Bahaya lagi, jika berada di dalam rombongan. Sebab, blind spot akan bertambah dan pengemudi tidak mampu menghindari tabrakan adu banteng

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana menyebut, pengemudi mobil pribadi tidak disarankan mengikuti gaya mengemudi yang biasa digunakan sopir-sopir bus AKAP atau travel. 

Bus Ngeblonginstagram.com/Fernandaardhira Bus Ngeblong

"Mereka itu memang sudah hapal kondisi jalan. Dan masalahnya, biasanya pak sopir bekerja sistem kejar setoran. Pemahaman akan soft skill dan teknik mengemudi juga seadanya. Mohon maaf, disebutnya 'modal nekat'," kata Sony. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau