Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BYD Sukses Produksi Baterai Solid-State, Bakal Diadopsi Mulai 2030

Kompas.com - 21/02/2025, 19:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen mobil listrik dan baterai asal China, BYD mengumumkan telah berhasil memproduksi baterai solid-state pertamanya di fasilitas pilot production line mereka akhir tahun lalu.

Informasi tersebut dibocorkan langsung oleh Chief Technology Officer BYD Sun Huajun dalam forum forum tentang baterai solid-state, sebagaimana dikutip dari electrive.com pada Jumat (21/2/2025).

BYD berencana meluncurkan baterai baru ini pada 2027 mendatang dengan penggunaan secara luas pada 2030. Adapun kapasitas yang berhasil diciptakan dalam masa uji coba ialah 20 Ah dan 60 Ah.

Baca juga: Toyota Corolla Cross Hybrid: SUV Hybrid dengan Fitur Canggih

BYD M6 GIIAS 2024KOMPAS.com/STANLY RAVEL BYD M6 GIIAS 2024

Namun dalam kesempatan tersebut dia tidak memberikan informasi mengenai jumlah sel prototipe yang telah diproduksi hingga saat ini. Bahkan setelah aplikasi demonstrasi, tidak ada rencana memulai produksi massal dalam waktu dekat.

“Melihat industri secara keseluruhan, pemain yang berbeda membuat kemajuan yang serupa,” kata Sun Huajun.

Rencana tersebut sejalan dengan upaya perusahaan raksasa baterai CATL untuk memproduksi sel solid-state pertama dalam jumlah kecil pada 2027 mendatang. Namun perusahaan masih memiliki tantangan untuk memproduksi dalam jumlah besar, termasuk dari segi biaya.

Dalam presentasi teknis, Sun Huajun menyampaikan BYD akan berfokus menggunakan elektrolit sulfida dalam pengembangan solid-state baterai. Artinya, mobil listrik masa depan akan lebih efisien dan aman dibandingkan baterai yang ada saat ini.

"Biaya untuk sel solid-state dengan elektrolit sulfida secara teori bisa mencapai tingkat yang sebanding dengan sel NCM saat ini dengan elektrolit cair pada tingkat skala penggunaan. Namun, jumlahnya masih terlalu kecil, terutama untuk elektrolit sulfida," kata dia.

Baca juga: Indomobil Group Resmi Gandeng Merek China Changan Automobile

BYD M6Foto: K BYD M6

Menurut Lian Yubo, Kepala Ilmuwan dan Kepala Insinyur Otomotif BYD, meskipun teknologi baterai solid-state menjanjikan banyak keuntungan, baterai lithium iron phosphate (LiFePO4) akan tetap dominan untuk kendaraan listrik yang lebih terjangkau dalam 15 hingga 20 tahun ke depan.

Hal ini menggarisbawahi pentingnya kedua jenis baterai tersebut dalam menyokong perkembangan pasar kendaraan listrik global.

Diketahui, BYD paling dikenal dengan teknologi blade battery yang berbasis lithium iron phosphate (LFP). Sel ini dianggap lebih tahan lama dibandingkan sel kimia berbasis nikel dan kobalt. Tetapi kekurangannya, kerapatan energi lebih rendah sehingga tak cukup awet dibanding baterai nikel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau