Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Motor di Indonesia Belum Mentok dan Masih Bisa Berkembang

Kompas.com - 21/02/2023, 17:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan industri motor di Indonesia masih bisa berkembang. Pada 2022, Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) mencatatkan penjualan motor sebanyak 5,2 juta unit dan bisa dimaksimalkan.

Hari Budianto, Sekretaris Jenderal AISI mengatakan, berdasarkan data di Badan Pusat Statistik (BPS), pemilik motor ada sebanyak 130 juta.

"Jumlah sepeda motor berdasarkan ERI (Electronis Registration Identification) milik Polri, ada sebanyak 128 juta, ini masih bisa dikembangkan," kata Hari di IIMS 2023, Senin (20/2/2023).

Baca juga: Punya Uang Rp 40 Juta, Bisa Dapat Motor Apa Saja di IIMS 2023?

Sepanjang Jalan Gelora Bung Karno (GBK) Pintu Barat di Kelurahan Senayan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengalami kemacetan total per 17.36 WIB, Minggu (19/2/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Sepanjang Jalan Gelora Bung Karno (GBK) Pintu Barat di Kelurahan Senayan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengalami kemacetan total per 17.36 WIB, Minggu (19/2/2023).

Kenapa masih bisa berkembang, Hari menjelaskan jika dihitung secara moderat 10 tahun terakhir. Anggap rata-rata penjualan motor per tahunnya sekitar 6 juta unit, seperti saat sebelum Covid.

"Kalau enam juta dikali 10 tahun, maka jadi 60 jutaan kendaraan, masih bisa berkembang. Total penduduk Indonesia ada 270 jutaan, motor setahun 60 juta, masih bisa empat kali lagi," ucapnya.

Baca juga: Daftar Mobil Baru Harga Rp 100 Jutaan di IIMS 2023


Kalau dihitung, rasio kepemilikan motor berarti ada di empat banding satu, atau dari empat orang, baru ada satu motor. Hal ini yang masih bisa dikembangkan.

"Masih ada sekitar empat kali lagi, ini belum mature," ucapnya.

Menurut Hari, ada beberapa hal yang membuat penjualan motor di Indonesia masih bisa lebih baik. Pertama karena adanya kesulitan suplai cip semikonduktor, jadi penjualannya terhambat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com