Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Motor Listrik Gesits 2022 Diklaim 2.000 Unit

Kompas.com - 21/02/2023, 12:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan sepeda motor listrik Gesits G1 menyentuh angka 2.000 unit pada 2022. Angka tersebut cukup baik sebab total pasar Gesits nyaris seperlima pasar motor listrik di Indonesia.

"Tahun 2022 itu terjual 2000-an unit. Total itu ada 11.000 unit, marketnya (Gesits) hampir 20 persen," kata Direktur Utama WIMA selaku manufaktur Gesits, Bernardi Djumiril, di JIExpo Kemayoran, akhir pekan lalu.

Baca juga: Sudah Ada Subsidi Rp 7 Juta Motor Listrik di IIMS 2023, ini Faktanya

Meski demikian Bernardi tidak mengungkapkan pembeli terbesar Gesits datang dari mana. Padahal diketahui perusahaan BUMN ini gencar menyasar jadi motor listrik kantor pemerintahan.

Sebanyak 72 unit motor listrik Gesits dikirim ke Nepal, Asia Selatan, dalam bentuk Completely Knock Down (CKD).Foto; WIMA Sebanyak 72 unit motor listrik Gesits dikirim ke Nepal, Asia Selatan, dalam bentuk Completely Knock Down (CKD).

"Kita masuknya ke semua mulai dari pengendara harian, ojek online, semua segmen pasar kita coba untuk masuk," kata Bernardi.

Mulai 2021 Gesits juga sudah mulai mengekspor Gesits ke beberapa pasar di luar negari, seperti Senegal, Afrika Barat dan Nepal di Asia Selatan.

"Ekspor masih kecil, 70-an unit, tak lebih dari 100 unit, ke Senegal dan Nepal. Unit ke Senegal pada 2021 dan Nepal pada 2023," kata dia.

Bernardi mengatakan Gesits, berencana untuk terus menambah jumlah komponen lokal dan menjadikan Gesits sebagai produsen yang memajukan industri dalam negeri.

Baca juga: Kebiasaan Buruk yang Bikin Mobil Boros BBM

Gesits Motors di PEVS 2022, Senin (25/7/2022)KOMPAS.com/Serafina Ophelia Gesits Motors di PEVS 2022, Senin (25/7/2022)

Saat ini Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Gesits G1 sebesar 46,73 persen. Berada di posisi ketiga motor listrik dengan komponen lokal terbanyak setelah Selis E-Max dan Volta 401.

Bernardi mengatakan, ke depan pihaknya juga akan memakai baterai dari IBC atau Indonesia Battery Corporation (IBC). Perusahaan BUMN yang bergerak di ekosistem baterai kendaraan listrik.

"TKDN (Gesits G1) 46,72 persen untuk saat ini. Tapi memang itu secara periodikal, kami akan terus menaikkan jumlahnya tingkat lokal kontennya," kata Bernardi.

"Yang penting adalah kita meramaikan ekosistem (kendaraan listrik) di Indonesia. IBC adalah pembuat barerai, kalau ada pembuat baterainya harus ada yang pengguna motornya juga jadi berkesinambungan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau