Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2023, 10:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bensin yang tersimpan di dalam tangki bisa berubah kapan pun karena faktor cuaca. Suhu udara dingin mempercepat proses kondensasi uap air sehingga membuat bahan bakar menjadi terkontaminasi. 

Perubahan kondisi tersebut akan mengakibatkan penurunan kemampuan mesin. Kemudian, pemilik kendaraan akan merasakan penurunan kondisi mesin seperti kehilangan tenaga dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. 

Maka dari itu pabrikan mobil tak merekomendasikan terlalu lama membiarkan tangki bahan bakar dalam kondisi kosong. 

Baca juga: Sering Minum BBM Oktan Rendah, Pompa Bensin Rawan Rusak

"Seperempat kosong langsung di isi. Tangki bisa berkarat, atau ada partikel asing yang bila terbakar merusak kompresi," kata Kepala Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang Mohammad Syafruddin. 

Syafruddin menjelaskan, bahan bakar yang terkontaminasi air dampaknya buruk bagi komponen-komponen mesin lainnya. 

Sistem pembakaran, kata dia, paling parah karena kerak karbon menghambat katup throttle body terbuka. Masalah yang sama juga terjadi pada komponen injektor.

Sumbatan kotoran yang menutupi lubang nozzle mengurangi semprotan bahan bakar yang masuk ke ruang pembakaran. 

Ilustrasi servis mobilDok.Auto2000 Ilustrasi servis mobil

"Akselerasi buruk sudah pasti. Tenaga di tanjakan berkurang dan bensin itu sendiri yang nantinya bertambah boros," tambahnya. 

Baca juga: Sering Minum BBM Oktan Rendah, Pompa Bensin Rawan Rusak

Syafruddin menambahkan, pemakaian filter bahan bakar juga lebih singkat dari usia pakainya. Termasuk komponen fuel pump, kotoran yang mengendap mengganggu tekanan bahan bakar yang dibutuhkan mesin. 

"Fuel pump bisa kena kalau terus menyedot bensin yang kotor. Mobil parkir lama, bahan bakar tercampur air dari kondensasi. Berat kan karena celah filter di tangki yang tertutup. Mekanisme dinamo yang kalah, panas dan overheat," tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com