Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Efeknya jika Tangki BBM Sering Kosong

JAKARTA, KOMPAS.com - Bensin yang tersimpan di dalam tangki bisa berubah kapan pun karena faktor cuaca. Suhu udara dingin mempercepat proses kondensasi uap air sehingga membuat bahan bakar menjadi terkontaminasi. 

Perubahan kondisi tersebut akan mengakibatkan penurunan kemampuan mesin. Kemudian, pemilik kendaraan akan merasakan penurunan kondisi mesin seperti kehilangan tenaga dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. 

Maka dari itu pabrikan mobil tak merekomendasikan terlalu lama membiarkan tangki bahan bakar dalam kondisi kosong. 

"Seperempat kosong langsung di isi. Tangki bisa berkarat, atau ada partikel asing yang bila terbakar merusak kompresi," kata Kepala Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang Mohammad Syafruddin. 

Syafruddin menjelaskan, bahan bakar yang terkontaminasi air dampaknya buruk bagi komponen-komponen mesin lainnya. 

Sistem pembakaran, kata dia, paling parah karena kerak karbon menghambat katup throttle body terbuka. Masalah yang sama juga terjadi pada komponen injektor.

Sumbatan kotoran yang menutupi lubang nozzle mengurangi semprotan bahan bakar yang masuk ke ruang pembakaran. 

"Akselerasi buruk sudah pasti. Tenaga di tanjakan berkurang dan bensin itu sendiri yang nantinya bertambah boros," tambahnya. 

Syafruddin menambahkan, pemakaian filter bahan bakar juga lebih singkat dari usia pakainya. Termasuk komponen fuel pump, kotoran yang mengendap mengganggu tekanan bahan bakar yang dibutuhkan mesin. 

"Fuel pump bisa kena kalau terus menyedot bensin yang kotor. Mobil parkir lama, bahan bakar tercampur air dari kondensasi. Berat kan karena celah filter di tangki yang tertutup. Mekanisme dinamo yang kalah, panas dan overheat," tuturnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/20/101200815/ini-efeknya-jika-tangki-bbm-sering-kosong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke