PHUKET, KOMPAS.com - Kecelakaan sepeda motor cukup tinggi di Indonesia. PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai produsen motor terus membuat kampanye keselamatan berkendara dengan tujuan menekan angka tersebut.
Berbagai program dibuat mulai dari pelatihan keselamatan berkendara alias safety riding hingga melakukan kerjasama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam pengembangan Astra Honda Motor Accident Research Center.
Baca juga: Honda Perluas Jaringan Diler Hingga Kabupaten Lahat
Satrio Nugroho, Safety Riding Analyst AHM, mengatakan, pusat penelitian ini mulai berdiri pada Februari 2022. Tujuannya yaitu untuk mewujudkan kenyamanan dan keselamatan berkendara terutama pengendara motor.
"Kerjasama kami dengan KNKT namanya AHM Accident Research Center, kita berama KNKT posisinya masih dalam tahap mengumpulkan data," kata Satrio kepada Kompas.com, di Phuket, Thailand, Jumat (3/2/2023).
Satrio mengatakan, dengan menganalisa data yang ada, baik AHM dan KNKT berusaha untuk melihat pola kecelakaan yang terjadi pada pengendara motor dan mencari akar penyebab terjadinya kecelakaan.
Baca juga: Butuh Sistem Keamanan Ekstra pada Mobil Hybrid
"Maksudnya dari beberapa kasus dan kejadian di Indonesia dari sana kelihatan pola penyebab terjadinya kecelakaan. Saat ini kita masih dalam tahap analisa itu," ujar Satrio.
"Tentunya dari hasil analisa itu muncul misalkan satu kesimpulan ternyata masyarakat kita dari hasil investigasi kita dari 1.000 kasus kecerobohan banyak misalkan mereka tidak bisa jaga jarak aman. Misalkan seperti itu," kata dia.
Hal ini menarik sebab selama ini di bidang perhubungan darat, KNKT lebih fokus pada transportasi umum massal dan mobil.
Baca juga: SUV Premium Mulai Geser Segmen Sedan?
Satrio mengatakan, nantinya hasil riset yang ada akan diberikan kepada KNKT untuk dicari jalan keluarnya. Sedangkan untuk AHM sendiri berguna untuk mengembangkan program pelatihan keselamatan kepada masyarakat.
"Nantinya dari riset itu bersama KNKT kita kasih rekomendasi, di mana jika ada yang bisa dilakukan oleh pemerintah," ujar Satrio.
"Namun juga yang paling penting ialah dari materi edukasi kita sendiri buat training. Jadi materi edukasi kita bakal lebih tepat sasaran sebab kita tahu penyebabnya ini," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.