JAKARTA, KOMPAS.com - Isuzu punya sasis bus besar yaitu Isuzu LT 134. Produk ini pernah dipamerkan di ajang GIIAS 2017. Namun, semenjak kehadirannya tidak banyak operator yang membeli sasis tersebut.
Mengingat tahun lalu penjualan Isuzu pecah rekor mencapai 33.715 unit, apakah Isuzu akan kembali memasarkan sasis bus besar di Indonesia pada 2023? Apalagi saat ini sudah ada regulasi Euro 4.
Baca juga: Komunitas Honda Vario Satu Indonesia Kumpul di Tangerang
Presiden Direktur Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Ernando Demily mengatakan, belum tertarik kembali ke segmen big bus. Isuzu lebih memilih segmen yang saat ini ditekuni, yaitu mirco bus, light truck, dan truk besar.
"Kami sadari bahwa tidak ada orang beli bus untuk hobi ya. Bohong. Beli bus buat jalan-jalan waktu weekend atau pamer. Sedikit mungkin ya. Sebab orang beli truk dan bus pasti untuk cari uang (bisnis)," kata Ernando, di Jakarta, Rabu (25/1/2023).
"Karena itu kuncinya, karena kalau barang rusak tidak bisa dipakai dan kita tidak sedia spareparts, tidak diberesin itu biaya jalan terus, driver mesti dibayar, leasing jalan terus, itu butuh jutaan rupiah," kata dia.
Ernando mengatakan, pihaknya belajar banyak mengenai pasar bus di Indonesia. Secara produk sasis bus LT 134 tidak ada masalah. Jika dirasa ada kurang-kurang itu hal wajar dan bisa diatasi dengan pengembangan.
"Kita belajar segmen di bus seperti apa. Secara produk sebetulnya cukup baik. Mestinya ada pengembangan, itu normal. Tapi yang kami sadari kami mau fokus di segmen yang kami layani dengan baik tapi sekali lagi. Tentunya kami berharap makin lama terus ekspansi. Market dan sales kita naik terus," kata dia.
Baca juga: Menilik Harga Jual Kembali Pajero Sport di Bursa Mobil Bekas
"Sasis itu bukan kami matikan, tapi kami belajar, suatu saat kami akan pegang tapi untuk hari ini kami ekspansi bertahap di segmen yang kami bisa pastikan kami bisa berikan pelayanan terbaik," ujar dia.
Attias Asril, Kepala Divisi Marketing IAMI mengatakan, cara penanganan kendaraan komersial termasuk bus sangat berbeda dengan mobil penumpang. Di kendaraan komersial peran aftersales sangat menentukan.
"Kita pernah big bus di GIIAS dan secara produk sebetulnya kustomer yang coba itu cukup puas. Tapi kami menyadari bahwa menangai bus besar tidak sabama dengan light truk dan micro bus, jadi kami berpikir fokus dulu," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.