Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Aman Terhindar dari Kejahatan di Bus AKAP

Kompas.com - 24/01/2023, 08:12 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) hingga saat ini masih menjadi layanan transportasi umum pilihan masyarakat Indonesia.

Berbagai perusahaan otobus (PO) terus meningkatkan pelayanan dan juga fasilitas dari tiap armada, namun menggunakan transportasi publik tidak luput dari modus kejahatan oknum tidak bertanggung jawab.

Misalnya seperti aksi copet di kabin bus, hingga saat ini masih menjadi modus kejahatan yang menimpa penumpang naik bus AKAP.

Maka dari itu, agar tetap aman selama perjalanan, penumpang bus AKAP juga harus waspada terhadap situasi sekitar.

Baca juga: Pertamina Kembangkan Ekosistem dan Produksi Baterai Kendaraan Listrik

Arief, agen dari PO Murni Jaya di Depok mengatakan jika biasanya pencopet di dalam bus berpenampilan seperti penumpang pada umumnya sehingga sulit dibedakan.

Untuk itu, jika awak kabin seperti sopir atau kernet sudah menyadari salah satu penumpang adalah copet, biasanya akan langsung memberikan kode agar penumpang bus sadar dan waspada.

“Biasanya, pertama itu memberikan kode seperti menyalakan lampu kabin atau lampu di dalam bus walaupun sedang dalam perjalanan,” kata Arief kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Lampu tersebut akan menjadi sinyal salah satu penumpang kabin adalah seorang copet. Maka dari itu, sebaiknya penumpang segera mengamankan barang berharga dan jangan sampai lengah.

Penumpang bus Sinar Jaya tujuan Pulau Jawa mulai memadati Terminal Rajabasa, Bandar Lampung, Minggu (24/4/2022). Sebanyak 1.219 pemudik dari Pulau Jawa tiba di terminal utama itu sejak tiga hari terakhir.KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Penumpang bus Sinar Jaya tujuan Pulau Jawa mulai memadati Terminal Rajabasa, Bandar Lampung, Minggu (24/4/2022). Sebanyak 1.219 pemudik dari Pulau Jawa tiba di terminal utama itu sejak tiga hari terakhir.

Kode yang kedua, terutama bagi penumpang yang sedang tidur, biasanya sopir bus akan mengendarai mobil dengan cara yang kurang menyenangkan agar penumpang terbangun.

“Misalnya membawa mobil agak kencang zig zag supaya penumpang yang tertidur terbangun. Lalu menyalakan musik dengan kencang supaya penumpang tidak nyaman untuk tidur,” kata pria yang juga sesekali menjadi kernet di PO Murni Jaya tersebut.

Arief juga mengatakan, saat ini modus pencopet lebih mengincar penumpang yang membawa laptop untuk ditukar dengan buku yang tebal. Aksi ini biasanya dilakukan copet saat penumpang pemilik barang tersebut tengah lengah atau tertidur.

Baca juga: Mitsubishi Delica Bergaya Overland, Andal Diajak Berkemah

Terkait mengapa kernet atau sopir bus yang telah menyadari ada copet namun hanya memberitahu lewat kode, Arief mengatakan jika biasanya aksi kejahatan tersebut dilakukan berkomplot.

Oleh karena itu, agar terhidar dari aksi kejahatan,  pihak penumpang sebisa mungkin  harus segera waspada terhadap kode-kode yang diberikan oleh sopir atau kernet.

“Hal itu dikarenakan biasanya mereka berkomplotan dan kalau kita langsung tangkap yang ditakutkan bus kita ditandai oleh komplotan mereka seperti dilempar batu di jalan,” kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau