JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan evaluasi saat penutupan Posko Monitoring Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, ada beberapa catatan penting yang harus dipersiapakan ke depannya.
Mulai sinkronisasi yang lebih baik antara pengambilan kebijakan dengan pelaksanaan di lapangan, serta pengaturan cuti bersama dan waktu libur sekolah guna membagi beban lalu lintas jalan dan menyiapkan armada angkutan umum yang memadai.
Selain itu, antisipasi titik-titik krusial yang berpotensi terjadi kepadatan lalu lintas atau lonjakan penumpang, pengaturan rest area, dan lokasi yang berpotensi terdampak kondisi alam seperti banjir, longsor, dan lain-lain.
Baca juga: 376.387 Kendaraan Kembali Memadati Jabotabek
"Menghadapi angkutan Lebaran yang kurang dari empat bulan lagi, saya juga minta kepada jajaran Kemenhub untuk melakukan pengamatan dengan lebih teliti, dan selalu berkoordinasi intensif dengan stakeholder," ucap Budi dalam keterangan resminya, Rabu (4/12/2023).
Tak hanya itu, Budi juga meminta terobosan-terobosan dilakukan dengan baik, dan survei harus dilakukan secara akurat terkait jumlah pemudik yang akan terjadi. Dengan demikian, lonjakan yang terjadi dapat diantisipasi lebih baik lagi.
Peningkatan
Selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), Kemeterian Perhubungan (Kemenhub) mencatat pergerakan penumpang angkutan umum mencapai 10,31 juta orang.
Jumlah tersebut meningkat 71,09 persen, dibanding masa libur Nataru pada 2021 yang sebanyak 6,03 penumpang. Kenaikan tahun ini juga terjadi pada semua moda transportasi.
Baca juga: Harga Stargazer dan Xpander Kompak Naik Awal 2023
Untuk tantangan, Budi mengklaim buruknya cuaca menjadi yang paling besar menggangu pergerakan masa libur Nataru.
"Kita melihat bahwa gangguan cuaca merupakan tantangan yang paling besar dihadapi pada tahun ini di tengah melonjaknya jumlah penumpang," kata Budi.
Tak hanya penumpang, jumlah kendaraan yang keluar Jabodetabek dari empat gerbang tol utama juga mengalami peningkatan drastis, yakni 7,54 persen atau sebanyak 2,24 juta kendaraan dibandingkan 2021 yang hanya 2,07 juta kendaraan.
Sedangkan untuk kendaraan yang masuk ke wilayah Jabodetabek melalui empat gerbang tol meningkat 7,48 persen atau sebanyak 2,18 juta kendaraan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.