SEMARANG, KOMPAS.com - Tak hanya genangan, derasnya hujan menyebabkan banyak mobil yang terendam banjir.
Dalam kondisi tersebut, mobil bisa mengalamai kerusakan serius, dan segera membutuhkan penanganan sebagai langkah awal.
Paling utama, jangan pernah untuk mencoba menyalakan mesin usai mobil terendam banjir, hal tersebut untuk menghindari kerusakan baik dari sisi komponen mesin sampai korsleting.
"Electronic Control Unit (ECU) dan komponen elektronik rawan korsleting. Sebenarnya bisa selamat jadinya malah rusak. Tunggu, komponen-komponen utama kering, dibersihkan dahulu, baru di cek. Apakah ada risiko kerusakan atau masih aman," ucap Syafruddin kepada Kompas.com, Selasa (3/1/2023).
Baca juga: Peran Krusial Keluarga Mencegah Kecelakaan di Jalan Raya
Komponen-komponen elektrikal perbaikan total sifatnya bukan parsial, jadi kemungkinan tiap sektor atau blok tertentu yang diganti.
Sebab, kata Syafruddin, komponen-komponen yang saling terhubung jika salah satunya mengalami korsleting, dampaknya fatal.
"Analisa kerusakan akibat terendam banjir, kabel-kabel dan sensor mesin di tes. Itu banyak kan komponen-komponennya, di dalam ruang mesin dan kabin," kata dia.
Menyalakan mesin adalah tahap terakhir, begitu sistem elektrikal, peralatan elektronik, dan sebagainya dikatakan normal.
Perlu pula dilakukan cek kondisi mesin, terutama dari oli. Syafruddin mengatakan, jika memungkinkan oli akan diganti.
Baca juga: Penanganan Pertama Setelah Mobil Melewati Banjir
"Cek dahulu, risiko kemasukan air di dalam mesin. Tapi, biasanya jika air sudah masuk sampai kabin, oli perlu ganti. Oli kemasukan air risikonya water hammer. Piston dan ring piston bisa pecah dalam waktu yang sekejap," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.