Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop Otomotif 2022: Jibaku Bus Listrik di Indonesia Selama 2022

Kompas.com - 28/12/2022, 08:22 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Bus listrik MAB diklaim menggunakan komponen lokal sebesar 35 persen dan memiliki beberapa tipe yang bisa dipilih.

Kendati MAB telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman sebagai penyedia merek bus listrik untuk Transjakarta di JIEXpo, Jakarta Utara, Jumat (22/7/2022).

Namun, bus MAB masih tahap uji coba oleh Transjakarta untuk mengisi rute Dukuh Atas 2 - Ragunan (Koridor 6) pada Senin (1/8/2022).

 Baca juga: Spesifikasi Bus Listrik PT MAB yang digunakan PT Bukit Asam

Bus Listrik Baru Pilot Project 2023

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa dalam upaya mendorong era elektrifikasi dan mengurangi tingkat emisi CO2 di Tanah Air, pihaknya akan terus mewujudkan angkutan masal ramah lingkungan.

Salah satu implementasi dari komitmen tersebut adalah menyediakan pelayanan bus listrik yang direncanakan dimulai 2023. Namun, pada proyek percontohan awal alias pilot project, baru ada dua kawasan yang menerapkannya.

Pilot project bus listrik akan dilakukan di dua kota yaitu Surabaya dan Bandung. Insha Allah mulai tahun depan kita lakukan,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (3/11/2022).

Kemudian, dalam momen Presidensi Indonesia dalam G20 tahun ini, telah disiapkan angkutan massal bus listrik merah putih buatan dalam negeri sebanyak 30 unit, sebagai angkutan massal untuk mendukung mobilitas para delegasi dan peserta G20.

Selain itu, disediakan pula sejumlah fasilitas pendukung seperti charging station, shuttle motor listrik dan lain sebagainya.

“Jadi kita kembangkan terus angkutan massal, berbasis kendaraan listrik, dan juga buatan dalam negeri, dimana saat ini tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sudah mencapai 40 persen," kata Budi.

"Ini upaya menjadikan Indonesia yang bersih, sehat, berdaya, dan lestari membutuhkan sinergi dan pemikiran yang baik antara pemerintah, akademisi, pelaku industri/swasta,” ucapnya lagi.

Baca juga: Honda Vario 160 Meluncur di Vietnam, Ini Bedanya dengan Indonesia

Insentif Angkutan Umum BEV

Sementara itu, belum lama ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah saat ini sedang menyiapkan dana Rp 5 triliun sebagai insentif pembelian kendaraan listrik.

“Nantinya insentif ini akan kita berikan dalam rupiah tertentu ini sedang kita bicarakan dengan bu Menteri Keuangan. Nilainya Rp 5 triliun,” kata Airlangga saat konferensi pers virtual di Istana Merdeka melalui kanal youtube Sekretariat Presiden, Jakarta, Rabu (21/12/2022). Airlangga mengatakan, nantinya dana Rp 5 triliun tersebut akan dibagi untuk insentif motor listrik dan juga mobil listrik.

Bus listrik buatan MAB untuk PT Bukit AsamLEO LINTANG Bus listrik buatan MAB untuk PT Bukit Asam

Tidak hanya itu, dari dana tersebut juga akan dipertimbangkan untuk produksi bus listrik dalam negeri. Anggaran dana yang masih dibahas bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tersebut ditargetkan sebagai insentif pembelian kendaraan listrik pada 2023.

“Kita tahu bahwa harga mobil listrik lebih mahal dari mobil biasa (konvensional) dengan harga 30 persen lebih tinggi. Dan kita membutuhkan market pengembangan pasar supaya jumlah mobil listrik bisa mencapai 20 persen atau 400.000 unit di tahun 2025,” kata Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com