Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga Pastikan Insentif Mobil Listrik Bukan untuk Orang Kaya Saja

Kompas.com - 21/12/2022, 14:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan bahwa pemberian insentif untuk pembelian kendaraan bermotor listrik, baik roda dua maupun empat di Indonesia akan dilakukan melalui kalkulasi mendalam.

Sehingga tujuan utama pemerintah untuk terjadinya energi transisi sekaligus mengurangi polusi udara dari kendaraan dan impor bahan bakar minyak (BBM), bisa terpenuhi secara optimal. Tidak hanya dinikmati oleh suatu kelas tertentu saja.

Baca juga: Penjualan Sasis Bus Terlaris di Indonesia November 2022

Test drive mobil listrik Tesla Model 3 Performance di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di JIExpo Kemayoran, Senin (25/7/2022). Selain mobil listrik Tesla Model 3 Performance, pengunjung juga bisa mencoba mobil listrik DFSK Gelora E dan Alke Mini Pikap.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Test drive mobil listrik Tesla Model 3 Performance di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di JIExpo Kemayoran, Senin (25/7/2022). Selain mobil listrik Tesla Model 3 Performance, pengunjung juga bisa mencoba mobil listrik DFSK Gelora E dan Alke Mini Pikap.

"Sebenarnya insentif untuk kendaraan listrik itu diberlakukan oleh semua negara. Sebab harga kendaraan listrik masih sangat mahal daripada mobil biasa dengan perbedaan 30 persen," ujarnya saat konferensi pers virtual di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (21/12/2022).

"Insentif didesain ada caping price kendaraan-nya. Jadi insentif akan disiapkan tak untuk semua mobil. Mobil mewah akan diberikan, tidak seperti itu tetapi untuk harga kendaraan listrik tertentu. Sekarang, kebijakannya sedang dievaluasi," lanjut Airlangga.

Dengan begitu maka untuk kendaraan listrik yang memang berkategori mewah, nantinya tetap akan memiliki harga tinggi. Apalagi, rata-rata produk terkait masih diimpor secara utuh dari negara asalnya, bukan produksi maupun dirakit lokal.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Sering Gonta-ganti Merek Bisa Bikin Oil Sludge?

Diharapkan dengan keputusan ini, target jumlah mobil listrik yang mencapai minimal 20 persen dari total pasar di tahun 2025, atau sekitar 400.000 unit bisa tercapai. Termasuk populasi 1,76 unit motor listrik pada periode yang sama.

"Insentif ini nanti kita akan berikan dalam rupiah tertentu, nilainya Rp 5 triliun. Itu nanti akan dibagi ke sepeda motor berapa, mobil berapa, bus kita akan pertimbangkan juga," ucap Airlangga lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau