Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Aquaplaning di Jalan Tol Selama Libur Nataru

Kompas.com - 20/12/2022, 09:22 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Libur Natal dan Tahun Baru sudah di depan mata. Bagi Anda yang merencanakan perjalanan menggunakan mobil, perlu lebih waspada mengingat curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia masih tinggi.

Terutama menjaga kecepatan laju kendaraan agar tidak terjadi aquaplaning saat melintasi jalan tol yang tergenang air pasca-hujan.

Aquaplaning adalah fenomena ban mobil melayang ketika melewati genangan air dengan kecepatan tinggi. Kondisi ini berpotensi terjadi ketika mobil melintasi jalan aspal saat hujan atau setelah hujan di jalan tol.

Banyak terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh aquaplaning ini. Maka dari itu, KNKT menghimbau kepada masyarakat yang ingin bepergian menggunakan mobil untuk senantiasa waspada terhadap bahaya aquaplaning.

Baca juga: Apa Benar Kurangi Tekanan Udara Ban Bikin Aman dari Aquaplaning?

Ilustrasi aquaplaningwww.reifen.de Ilustrasi aquaplaning

Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Achmad Wildan mengatakan, aquaplaning kerap menjadi penyebab terjadinya kecelakaan di jalan tol.

“Pengemudi diimbau untuk dapat mengendalikan kecepatan saat hujan atau sesudah hujan untuk menghindari aquaplaning, terutama di jalan tol yang,” ucap Wildan kepada Kompas.com, Minggu (18/12/2022).

Dia mengatakan aquaplaning perlu diwaspadai oleh siapa saja selama libur Natal dan Tahun Baru. Wildan berharap, liburan tahun ini berjalan dengan lancar dan minim kecelakaan.

Baca juga: Cegah Rem Macet dan Aquaplaning, Cek Kondisi Roda Mobil di Musim Hujan

aquaplaningDoc NTMC aquaplaning

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan pengendara agar mengurangi risiko aquaplaning.

“Pertama perhatikan kondisi ban, tipis atau masih tebal dan kondisi tekanan anginnya, lalu apabila ada genangan usahakan diturunkan kecepatannya, tujuannya agar mobil masih dapat terkontrol handlingnya,” ucap Didi kepada Kompas.com, Selasa (11/10/2022).

Dengan tapak ban yang masih bagus, maka peluang terjadinya aquaplaning akan semakin sedikit karena air akan mudah terpecah oleh alur kembangan tapak ban.

Baca juga: Belum Ada Teknologi yang Dapat Menangani Fenomena Aquaplaning!

Berkendara di musim hujan bisa menjadi tantangan tersendiri, termasuk terjadinya aquaplaning.Chevrolet Indonesia Berkendara di musim hujan bisa menjadi tantangan tersendiri, termasuk terjadinya aquaplaning.

“Dengan menurunkan kecepatan diharapkan bisa menjaga laju kendaraan agar tetap stabil. Seandainya terjadi aquaplaning, pengemudi masih memiliki cukup waktu untuk memperbaiki arah laju kendaraan,” ucap Didi.

Jadi, begitu hujan turun atau kondisi jalan basah disertai genangan air, sebaiknya para pengemudi menurunkan kecepatan untuk menghindari terjadinya aquaplaning yang kerap membuat celaka di jalan tol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau