Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Mobil, Aquaplaning Juga Menyerang Pengendara Motor di Musim Hujan

Kompas.com - 14/10/2022, 14:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Hampir setiap hari hujan deras mengguyur sejumlah daerah di Indonesia. 

Jalan yang licin dan genangan air menjadi ancaman pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor

Meski aquaplaning lebih umum menjadi penyebab kecelakaan mobil di jalan tol, bukan berarti tak berlaku bagi pengendara motor

Bahkan, dari sisi risiko kecelakaan dua kali lipat, karena desain motor lebih terbuka dibanding mobil.  

Baca juga: Jumper Aki Ada Aturannya, Sampai Salah Risikonya Bisa Meledak

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, alur kejadian aquaplaning hampir mirip seperti mobil, pengendara motor yang melibas genangan air kecepatan tinggi akan kehilangan traksi

Banjir menggenangi jalan nasional tepatnya di Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (7/10/2022) sore.KOMPAS.COM/DOK BPBD CULACAP Banjir menggenangi jalan nasional tepatnya di Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (7/10/2022) sore.

"Daya cengkeram ban menapak permukaan jalan hilang, handling terganggu dan jika kecepatan tinggi sangat berbahaya," kata Sony kepada Kompas.com, Jumat (14/10/2022). 

Banyak kasus pengendara motor tergelincir saat berkendara di bawah guyuran hujan. Traksi ban hilang dan laju kendaraan tak terkontrol, oleng saat melewati genangan, dan putaran roda selip ketika pengereman. 

"Alur ban yang jadi jalur air tugasnya menjaga keseimbangan. Kalau sudah tipis, ketika melaju kecepatan tinggi maupun pengereman di kondisi jalan basah pengendara berpeluang jatuh," ucapnya. 

Baca juga: Video Viral Jalan Berlubang Memanjang, Momok Pengendara Motor

Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho menjelaskan, kunci keselamatan berkendara di musim hujan nomor satu kondisi ban harus masih layak pakai. 

Petugas penyelamat dari Sudin Gulkarmat Jakarta Barat melakukan evakuasi motor yang tercemplung ke Kali Cengkareng Drain saat tengah berkendara di Jalan Kali Kapuk Timur, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (13/10/2022) sore.Sudin Gulkarmat Jakarta Barat Petugas penyelamat dari Sudin Gulkarmat Jakarta Barat melakukan evakuasi motor yang tercemplung ke Kali Cengkareng Drain saat tengah berkendara di Jalan Kali Kapuk Timur, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (13/10/2022) sore.

Batas aman ban yang masih layak dan aman untuk jalanan basah yakni ketebalan alur ban minimal 1,6 mm. Di bawah standar tersebut, sangat berbahaya digunakan harian.

"Traksi ban fungsinya menjaga handling, alur ban yang mendekati thread wear indicator (TWI), tandanya sudah berbahaya dan berisiko tinggi. Daya cengkeram ban ke permukaan aspal rendah," kata Aan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau