JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pengguna Toyota Calya yang mengendarai mobilnya untuk mobilitas sehari-hari. Sehingga, perlu dilakukan perawatan agar performanya tetap terjaga.
Apalagi, jika usianya sudah masuk lima tahun atau menempuh jarak hingga 100.000 km. Butuh pengecekan lebih jauh, karena ada beberapa komponen yang perlu diganti.
Baca juga: 7 Mobil LCGC Paling Laris November 2022, Sigra Kalahkan Calya
Nurrahman Adi Saputra, Kepala Bengkel Auto2000 Lampung Raden Intan, mengatakan, sebetulnya kelipatan 100.000 sama dengan kelipatan 20.000. Namun, beberapa tipe diperlukan tambahan item.
"Seperti untuk matik ada penggantian oli matik, kemudian untuk timing belt juga biasanya di angka 100.000 km," ujar Nurrahman, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Untuk bagian kaki-kaki memang kalau sudah kilometer tinggi biasanya ditemukan banyak keausan. Untuk item pemeriksaan kaki-kaki ada di perawatan berkala setiap 20.000 km juga," kata Nurrahman.
Baca juga: ITB Temui Tantangan Konversi Toyota Calya Jadi Mobil Listrik
Setiap mobil Toyota sudah mencapai 100.000 km, pihak bengkel resmi akan memeriksa aki, sasis, freon, kandungan gas buang, klakson, kondisi ban, lampu-lampu, minyak power steering, oli gardan, oli transmisi, sistem pengereman dan kopling, sistem pendingin mesin, sistem pembakaran, saringan udara, tali kipas, wiper dan washer, serta suspensi depan dan belakang.
Sedangkan untuk komponen yang diganti, mulai gasket, oli mesin, oli transmisi, saringan oli, dan busi.
"Kalau yang umum sering ditemukan ya biasanya ball joint oblak, shock bocor atau lambat balik, ban tipis, dan lain-lain. Biasanya justru di service berkala yang 80.000 km sudah banyak temuan. Item pemeriksaannya pun banyak," ujarnya.
Nurrahman menambahkan, ketika service dilakukan setiap 10.000 km atau 6 bulan, mana yang tercapai dahulu. Maka itu, kerusakan-kerusakan dapat terdeteksi saat dilakukan pemeriksaan oleh teknisi.
"Karena mobil terdiri dari banyak komponen, dan komponen-komponen itu unik masa pakainya, ada yang bisa lama, ada juga yang karakternya bisa cepat rusak. Contoh accu, ada yang kondisinya 1 tahun sudah soak, ada yang bisa sampai 2 tahun atau bahkan lebih," ujar Nurrahman.
Baca juga: Menu Toyota Calya Bekas, Mulai Rp 106 Jutaan
Nurrahman mengatakan, soal usia komponen, tergantung dari cara pakai si pemilik atau penggunanya. Gaya mengemudi akan sangat berpengaruh terhadap ketahanan komponen.
"Saat kendaraan sering melewati jalan yang rusak, maka kaki-kaki juga biasanya akan lebih cepat rusak atau aus," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.