SEMARANG,KOMPAS.com - Lampu kabut atau fog lamp jadi fitur keselamatan yang menentukan tingkat pencahayaan berkendara untuk mendukung visibilitas.
Sepintas mirip headlamp, namun penggunaanya fog lamp biasanya dilakukan dalam kondisi tertentu, seperti saat melewati jalan berkabut atau hujan deras.
Terlebih sesuai regulasi negara-negara tropis seperti Indonesia dan beberapa negara di Asia lainnya. Lampu kabut standar pabrikan di desain dengan jangkauan sorot yang jauh dan tembus segala macam cuaca.
Hal itu menyesuaikan minimnya visibilitas mengemudi. Tapi sayangnya, banyak orang yang menilai fog lamp sekedar hiasan.
Lantas seperti apa manfaatnya?
Baca juga: Kenali Penyebab Rem Mobil yang Tak Seimbang
Instruktur Training Center Nasmoco Bejo Agung Nugroho menjelaskan, penggunaan dan rancangan desain fog lamp diatur sesuai peraturan perundang-undangan.
"Warna dasarnya putih atau kuning, cahaya lampu di desain terlihat dan dijadikan isyarat khusus untuk kendaraan dari arah berlawanan. Dari sektor pengemudi, fog lamp dirancang mampu menjangkau seluruh area bahaya, yakni visibilitas ke arah depan, terutama bawah saat cuaca berkabut," kata Bejo dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/12/2022).
Sorot lampu tersebut di arahkan ke bawah untuk menghindari cahaya yang dianggap menyilaukan mata pengemudi dari arah berlawanan. Aturan penggunaan yang sesuai kondisi cuaca juga sering di sepelekan.
Beberapa kasus malah seperti jadi fenomena umum, banyak pengemudi yang salah menggunakan fog lamp. Hal itu mungkin karena secara fungsi yang dianggap seperti lampu senja.
Maka dari itu, produsen mobil era modern saat ini merubah total dan melengkapi fitur otomatis pada lampu utama, fog lamp, dan DRL.
Baca juga: Disebut Punya Tingkat Fatalitas Tertinggi, Ini Komentar Astra Cipali
Hal itu pun dinilai Bejo sangat solutif mencegah kesalahan-kesalahan pengoperasian fitur yang merugikan pengguna jalan lainnya.
"Daripada berlarut-larut dan merugikan banyak pihak, fitur otomatis juga memudahkan pengendara dan keuntungannya dirasakan pengguna jalan yang lain. Studi kasus yang digunakan yaitu belajar dari fenomena fog lamp yang dijadikan sebagai lampu utama," tuturnya.
Tuntutan kebutuhan zaman juga mewajibkan mobil-mobil baru juga dilengkapi fog lamp belakang. Hal itu juga dilakukan mempertimbangkan aspek keselamatan berkendara, di mana cuaca buruk berpeluang besar membahayakan.
Baca juga: Tips Pilih Lokasi Parkir Mobil, Ruang Kosong Belum Tentu Aman
"Warning sistem ada di beberapa spot, bagian belakang sangat penting dan diharapkan mengurangi potensi bahaya. Jadi, saat cuaca buruk dan visibilitas benar-benar minim seperti jadi peringatan otomatis pengendara dibelakang untuk waspada," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.