Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Industri Otomotif Tidak Hanya Bangun Pabrik

Kompas.com - 10/11/2022, 12:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut pengembangan industri otomotif tidak hanya sekadar membangun pabrik, tapi juga harus membangun manufaktur secara keseluruhan yang berkualitas dan kompetitif.

Menurut dia, sektor manufaktur yang kompetitif merupakan tujuan dalam transformasi ekonomi nasional.

“Industrialisasi adalah proses untuk menciptakan nilai tambah, dan itu harus dibangun berbagai aspek, tidak hanya membangun pabrik, tapi bagaimana manufakturnya bagus berkualitas dan kompetitif," katanya belum lama ini.

Baca juga: Polisi Siapkan Skema Rekayasa Lalu Lintas Jelang Libur Nataru

Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.

"Dan itu, membutuhkan organisasi, dari sumber daya alam SDM dan capitalnya,” lanjut Sri Mulyani.

Ia pun menuturkan, otomotif jadi salah satu industri yang penting di Indonesia. Apalagi, selama pandemi Covid-19 industri otomotif mengalami pukulan hingga 34 persen karena banyaknya pembatasan.

Dengan diberikannya beragam insentif dari Pemerintah RI kepada industri otomotif, agar tak makin terpuruk selama pandemi.

“Pada awal pandemi, kontraksi industri otomotif mencapai 34,29 persen menyebabkan industri banyak mengalami kesulitan, dukungan termasuk menggunakan instrumen perpajakan,” kata dia.

Baca juga: Toyota Sebar Teaser Mobil Baru, Generasi Baru Prius?

Pabrik mobil SGMW di Liuzhou Guangxi, China. Pabrik ini mampu memproduksi mobil hingga 60 unit per jam atau 1 unit per menit.Kompas.com/ Bambang PJ Pabrik mobil SGMW di Liuzhou Guangxi, China. Pabrik ini mampu memproduksi mobil hingga 60 unit per jam atau 1 unit per menit.

Ia mengingatkan, industri otomotif Indonesia tidak hanya fokus menggarap domestik, tapi juga berorientasi ekspor.

“Kita membutuhkan standar-standar internasional. Industri otomotif kita yang masuk ke supply international kalau diekspor harus diuji,” ujar Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau